Aplikasi Riset Isi dalam Media

Aplikasi Riset Isi dalam Media
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Bealakang
Bahwasanya kita menyaksikan media-media yang ada di runag lingkup disekutar kita, baik media massa maupun elektronik untuk mendapatkan semua informasi yang ada di nusantara ini, bahkan manca negara. Dalam hal ini, kita harus memahami isi dari medi itu sendiri agar kita tidak terkecoh sembuah informasi yang diguguhkan kepada kita semua. Apabila suatu informasi yang mampu menghalui permirsa, itulah sebuah informasi aktual dan paktual. Karena kita sebagai pembaca dan pemirsa harus paham tentag isi media itu sendiri, baik dilihat dari isi, penulisan dan penyajian itu yang kita pahami terlebih dahulu, agar media mudah dimengerti oleh pemirsa/massa kita membutuhkan pengajaran yang kuat dan seksama. Walaupun secara tidak langsung kita harus tahu apa yang diinginkan massa untuk mendapatkan sebuah isi dari mesia yang akurat.
B. Rumusan Masalah
1. Aplikasi riset isi dalam media
2. Dua perspekrif riset isi media
3. Isi dalam media
4. Analisis isi media
5. Langkah-langkah dalam isi media

BAB II
PEMBAHASAN

A. Aplikasi Riset Isi dalam Media
Kajian-kajian dapat terjadi pada berbagai tingkatan dan bidang komunikasi. Tingkatan komunikasi yaitu: komunikasi interpersonal, kelompok, organisasi maupun komunikasi massa (media massa). Yang beragam dalam media massa itu sendiri, seperti jurnalistik, periklanan public relations, komunikasi pemasaran, prilaku konsumen, bukan berarti bersifat mutual exclusive. Bisa saja seorang melakukan riset motif dan kepuasan menonton teelevisi pada klalayaknya luas dengan menerapkan model uses dan gratifications. Riset ini juga dapat dilakukan oleh manajer public relations, dalam membaca bulitin yang terbitan perusahaan dengan mengunakan modal yang sama.
Metode analisis isi dapat diaplikasikan untuk menganalisis isi meida. Contoh; isi berita yang dimuat diharian Republika juga digunakan untuk menganalisis isi pidato, iklan dan isis buletin perusahaan. Dalam hal ini, untuk menguji media cetak (seperti Kompas, Jakarta Post).
B. Dua Perspektif Riset Isi Media
Media bersumber pada dua perspektif yaitu; khalayak media itu berifat aktif dalam menerima pesan media (menstruktur realitas) dan perspektif yang menganggap khalayak itu bersifat pasif dan mudah sdipengaruhi secara langsung oleh media, perspektif pertama mangganggap media mempunyai pengaruh terbatas. Sedangkan kedua mengganggap media mempunyai pengaruh yang besar serta tak terbatas terhadap perilaku khalayak.
Khalayak merupakan masyarakat yang menggunakan mesia sebagai sumber pemenuhan kebutuhan bermedia, yang memberikan pengertian mngenai khalayak sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, pemirsa. Berbagai media atau komponen isinya media juga memnuhi kekuatan luar biasa dalam mangendalikan khalayak. Pesan media yang sama diasumsikan akan menimbulkan efek yang sama bagi khalayak.teori-teori yang masuk dalam perspektif ini bisa disebutkan antara agenda setting.
C. Isi dalam Media
1. Isi
Tulisan menarik harus berisi informasi terbaru yang sebelumnya tidak diketahui pebaca. Bisa berupa pemaparan peristiwa, misalkan ledakan bom dan pengunduran diri pejabat. Namun, adakalanya unsur kekinian sebuah tulisan menjadi sulit didapat karena media televisi sudah banyak menayangkan program breaking news, hampir setiap jam, yang menginformasikan tentang peristiwa terbaru bahkan untuk peristiwa yang sangat penting, mereka menayangkan secara ‘Live’.
2. Penyajian
Tulisan yang indah harus disajikan secara terfokus, jangan sampai melebar ke samping, namun harus ke bawah. Pilih salah satu angle atau sudut pandang untuk satu cerita atau judul. Kemudian hapus bagian-bagian yang tidak berhubungan langusng denganya. Setelah itu tulisan yang indah harus beralur, kemudian penulisan judul yang menggambarkan isi berita secara keseluruhan. Dilanjutkan dengan menulis lead, yaitu bagian terpenting dari apa yang ingin diceritakan. Lead bisa menjadi penentu pembaca, apakah pembaca akan melanjutkan membacanya. Lead harus mengandung 5 W + 1 H, what, where, when, why, who dan how.
3. Penulisan
Tulisan yang baik setidaknya memiliki tiga ciri, yaitu; (1) mudah dimengerti, (2) bersahabat, dan (3) akurat. Biasanya dalam penulisan media jelas mana subjek, predikat dan objeknya, tidak menggunakan kalimat dan mengunaan kalimat aktif agar daya dorongnya lebih kuat.
Keakuratan juga menjadi keharusan sebuah tulisan yang baik, nama orang, jumlah bilangan, waktu, jangan sampai salah. Sebab ketidakakuratan menyrynkan kepercayaan pembaca.
D. Analisis Isi Media
Terdapat banyak cara untuk mengevolusi media. Seorang praktisi PR perorangan jarang memiliki waktu dan keahlian untuk malakukan analisa secara mendetil, juga memiliki sumber-sumber atau kliping dari semua bentuk media yang memuat pesan tentang organisasi/klien mereka, banyak variabel yang harus dipertimbangkan. Publikasi yang berbeda akan memiliki dampak yang berbeda terhadap peniaian posisi suatu perusahaan an banyaknya arsip/informasi mengenai suatu organisasi. Yang terpeting dari semua itu adalah apakah jangkauan tersebut baik atau tidak.
Perkembangan yang cepat terjadi pada media siaran dan media on line, seperti radio, televisi satelit, televisi kabel, siaran digital dan internet.
Yang memberikan masukan dan informasi kepada manajemen tentang implikasi dari kebijakan-kebijakan. Mereka juga berpeluang untuk berkomunikasi secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait tanpa ditengahi oleh media. Manipulasi informasi melalui yang disebut spin doctor (kealihan untuk membuat opini yang bias).
E. Langkah-Langkah dalam Isi Media.
Para periset menemukan bahwa orang lbih dipengaruhi oleh orang lain dari pada media massa. Secra tidak langsung, media dapat mempengaruhi terhadap pemirsa atau pembaca. Seperti yang dikemukakan oleh Wilbur Schromm dan William Porter (1982) konsep dua langkah ia menyatkan;
- Banyak dari infomasi yang kita terima berlangsung dari media khususnya media televisi. Banyak orang yang menerima apa yang mereka dengar dan dilihat dilayar televisi sebagai kebanaran tnapa membutuhkan pendapat orang lain.
- Konsep pembawa pengaruh harus ditela’ah secara lebih mendalam. Umumnya pembawa pengaruh memiliki pendidikan formal yang mereka baik dan disebut dari pada pihak yang mereka pengaruhi, agar tidak terhindarkan bahwa hal yang sama dan hal yang baru diberitakan dibanyakmedia yang berbeda.
Langkah ini tanpaknya lebih akurat dalam menjelaskan apa yang terjadi dalam pembentukan opini dan sikap teori ini terutama penting dalam mengilustrasikan bahwa setiap orang dipengaruhi aik media maupun interaksi antar pribadi dan masih banyak hal yang tidak diketahui dalam hal pengaruh media. Kita perlu mengkombinasikan teori langkah ini dengan wawasan yang terkadang dalam banyak teori lain dalam pembentukan suatu isi dalam media itu sendiri.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kajian-kajian yang terdapat dalam isi media itu sendiri meliputi media bersifat aktif dalam penelitian pesan dan perspektif yang menganggap khalayak bersifat pasif yang mudah dipengaruhi secara langsung oleh media. Dalam pemuatan isi media itu sendiri harus memperhatikan masalah yang harus dianalisis kembali seperti isi yag akan dipublikasikan, penyajian informasi yang aktual dan penulisan.
Langkah yang harus dipahami dalam isi media adalah walaupun media televisi yang kita saksiakan tiap hari untuk mendapatkan informasi, tapi harus membutuhkan pendapat orang lain. Konsep media harus ditarik secara lebih mendalam.

DAFTAR PUSTAKA

Trenholis. 1986. Human Comminication Theory. Englewood Cliffs: Prentic-Hall
Alexsobur. 2004. Analisis Teks Media. Bandung: Pustaka Remaja Rosda Karya
Balad, Micheal. 2004. Hubungan Media yang Efektif. Jakarta: Aksara Pratama.