Home » , , , » Perkembangan karir anak, harapan dan cita-cita

Perkembangan karir anak, harapan dan cita-cita


Setiap Manusia, Memiliki Sebuah Benih di dalam Jiwanya
Benih Yang Muncul Dari Curahan Hati Kita
Sebuah Hasrat Untuk Menjadi Diri Kita Yang Sesungguhnya
Tetapi Kita Tidak Menyadarinya

Saat menonton sebuah anime, yang berjudul Shugo Chara. Ingatan masa kecil saya,menyeruak. Ingatan dimana dengan bangga seorang anak mengatakan cita-citanya.
“Saya akan menjadi seorang dokter…!” ungkapan bernada semangat yang disambut senyuman orang-orang yang mendengarnya.
“wah hebat ya, kamu mau menjadi dokter?”
“yang rajin belajar ya…!”sembari mengusap kepala-nya.

Kejadian seperti itu, mungkin masih banyak terjadi hingga saat ini., dan ternyata perasaan dengan umur yang sudah lumayan tua, tidak menghilangkan perasaan itu. walaupun. tidak sekuat dulu, sekalipun telah menjajah dunia kerja yang lain, keinginan untuk mewujudkan diri yang sebenarnya tetap ada melekat. Seolah olah ini bukan diriku, dan yang terlihat hanya aku yang ingin dikatakan oleh mereka.
Terkadang kita jatuh karenanya namun, kita kembali bangkit. karena kita yakin bahwa kita mampu melakukannya. Karena ada orang-orang tua yang mendukung kita. Namun ada yang lain. Ada anak yang berkembang penuh kehampaan, bimbang akan diri, bimbang akan arti, dan bimbang akan cita nanti. Iya, ada anak-anak yang mengungkapkan cita-cita bukan karena keluguan hati, daya tarik, ataupun intuisi. Ia mengatakan hal yang tidak mencerminkan dirinya. Karena ada yang lain mengusung jiwanya.
Cita-cita bukanlah sekedar perwujudan harapan masa kecil, ia adalah bagian dari perkembangan karir manusia. Namun terkadang kita menganggapnya hanyalah pemikiran selewat anak-anak. Karena Cita-cita mengantarkan manusia kepada pekerjaan secara financial dan secara kejiwaan.
Tahukah Anda bahwa, Pekerjaan (occupation, vocation, career) merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia dewasa yang sehat, di mana pun dan kapan pun mereka berada. Betapa orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai menjadi penganggur. Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan frustrasi dalam hidup ini karena masalah pekerjaan. Penelitian Levinson (dalam Isaacson, 1985) menunjukkan bahwa komponen terpenting dari kehidupan manusia dewasa adalah: (1) keluarga, dan (2) pekerjaan. Dua komponen tersebut sangat menentukan kebahagian hidup manusia, sehingga tidak mengherankan jika masalah pekerjaan dan keluarga praktis menyita seluruh perhatian, energi, dan waktu orang dewasa.
Mengingat betapa pentingnya masalah karier dalam kehidupan manusia, maka sejak dini anak perlu dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah, dengan cara memberikan pendidikan dan bimbingan karier yang berkelanjutan.
Ginzberg, Ginsburg, Axelrad, dan Herma (1951) mengungkapkan bahwa perkembangan karier pada individu terbagi menjadi tiga tahapan pokok, yaitu (1). Tahap Fantasi pada usia 0 hingga 11 tahun, (2). Tahap Tentatif yaitu pada usia 12 hingga 18 tahun dan terakhir (3). Tahap Realistis yaitu pada usia 19 hingga 25 tahun
Pada tahap fantasi anak sering kali menyebutkan cita-cita mereka kelak kalau sudah besar, misalnya ingin menjadi dokter, ingin menjadi petani, pilot pesawat, guru, tentara, dll. Mereka juga senang bermain peran (misalnya bermain dokter-dokteran, bermain jadi guru, bermain jadi polisi, dll) sesuai dengan peran-peran yang mereka lihat di lingkungan mereka. Jabatan atau pekerjaan yang mereka inginkan atau perankan pada umumnya masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya dari TV, video, majalah, atau tontonan maupun tokoh-tokoh yang pernah melintas dalam kehidupan mereka. Maka tidak mengherankan jika pekerjaan ataupun jabatan yang mereka sebut masih jauh dari pertimbangan rasional maupun moral. Mereka memang asal sebut saja pekerjaan yang dirasa menarik saat itu. Keadaan ini sering di tanggapi oleh orang tua dengan tidak bijak, karena mereka memiliki pandangan tersendiri akan cita-cita yang harus diungkapkan oleh anak mereka. Hal ini akan berpengaruh besar terhadap perkembangan karir anak.
Hal ini terjadi pada Hinamori Amu, tokoh utama cerita Shugo chara, ditampilkan dengan sosok yang cool, tangguh, dan dikagumi oleh banyak orang. Sosok impian bagi orang-orang yang pertama kali menyaksikannya namun hal tersebut ternyata bukanlah diri yang ia inginkan. Kepribadian-nya hanyalah sepenggal bentuk yang ia tampilkan sebagai persona wujud harapan orang –orang yang ada disekitarnya. Sebuah tuntutan orang tua akan keperibadian anaknya, akan penampilan diri, dan bentuk pribadinya.
Suatu saat ia mulai menyadarinya. Ia berpikir untuk berubah, namun Hinamori tidak dapat mengubah karakternya, karena ia merasa akan ada pandangan aneh kepada perubahan sikapnya.
Sebagai orang yang akan berada dilingkungan sikecil yang ceria, pernahkah kita memperhatikan tentang perkembangan karir anak2 kita. atau kita malah terobsesi untuk mewujudkan impian-impian masa kecil kita dengan menjadikan anak kita, sebagai miniatur kecil diri orang tuanya, sebagai perpanjangan tangan pencapaian cita-cita kita yang tertunda.
Anak memang diciptakan sebagai lembaran kertas putih, dimana orang tua-nya memberikan coretan-coretan. Namun coretan-coretan tersebut hanyalah garis pembatas yang membantu anak agar tetap berada pada jalur kebenaran. Mari lindungi benih-benih harapan kecil mereka, dengan setulus jiwa, berlembar ilmu, dan untaian doa.

sumber:
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih telah Berkunjung. Blog Berstatus DoFollow.
Para pengurus Makalah Kita Semua Tidak selalu Online untuk memantau Komentar yang Masuk, Jadi tolong berikan Komentar Anda dengan Pantas dan Layak dikonsumsi oleh Publik. NO SPAM, NO SPAM, NO SPAM dan Sejenisnya.

 
 
 

Facebook

Status Makalah Kita Semua


Page Ranking Tool Site Meter
makalahkitasemua.blogspot.com : Do Follow Blog makalahkitasemua.blogspot.com : Do Follow Blog SevenZero TV - Watch Live Streaming TV online My Ping in TotalPing.com
eXTReMe Tracker

Best Friends Yang Rendah Hati

 
Copyright © 2008 - Makalah Kita Semua , All rights reserved.