Home » » Anak Belajar Dari Kehidupannya

Anak Belajar Dari Kehidupannya

Anak Belajar Dari Kehidupannya
Tgl. publikasi: 18/6/2001 12:33 WIB
eramuslim - Al Qur’an menunjukkan bahwa pada diri manusia ada potensi berbuat baik dan berbuat jahat sekaligus (QS. Asy Syams:7-8). Bahkan dibanyak ayat Al Qur’an disebutkan potensi-potensi negatif didalam diri manusia, seperti lemah (QS. An Nisa:28), tergesa-gesa (QS. Al Anbiya:37), selalu berkeluh kesah (QS. Al Ma’arij:19) dan sebagainya, disamping disebutkan juga bahwa manusia diciptakan dengan bentuk yang paling baik.

Oleh karena itu, orang tua sebagai pendidik utama anak-anak, dituntut untuk membangkitkan potensi-potensi baik yang ada pada diri mereka, dan mengurangi potensinya yang jelek. Sebab, jika bukan orang tua yang pertama kali memberikan pendidikan secara tepat dan benar kepada anak-anak. Maka jangan salahkan mereka jika kemudian lingkungan membentuknya menjadi orang yang asing yang tidak kita cita-citakan.

Pada awal abad 20, Maria Montessori, dokter wanita pertama asal Italia mengatakan, bahwa tahun-tahun antara kelahiran dan usia 6 tahun adalah sangat penting. Menurutnya, menciptakan lingkungan yang tepat, pada “periode sensitif” yang kritis pada awal pertumbuhan, akan membuat anak-anak “melejit” menjadi pelajar yang mandiri.

Salah satu fungsi keluarga menurut J.R Eshleman adalah fungsi edukatif, yakni memberikan pendidikan kepada anak-anak. Bahkan Dorothy Law Notle, seorang pendidik asal Inggris menggambarkan suatu analisa hubungan kausalitas antara perlakuan (pendidikan) orang tua dengan karakter yang akan terbentuk pada diri anak-anak dalam proses pembelajaran, yang terangkum dalam buku Revolusi cara belajar; Keajaiban pikiran karya Gordon Dryden dan Dr. Jeanette Vos.

Berikut kutipan tulisan Notle tersebut:

Anak Belajar Dari Kehidupannya

Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah
Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan iri hati, ia belajar kedengkian
Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia belajar mencintai
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri
Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan
Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawanan
Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia belajar kebenaran dan keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan
Jika anak dibesarkan dengan ketentraman, ia belajar berdamai dengan pikiran.
Wallahu a’lam bisshowab. (bay/dari berbagai sumber)



Mengatasi Anak yang Suka Menunda Waktu Tidur.
Tgl. publikasi: 15/6/2001 11:10 WIB
eramuslim - Anak-anak usia pra sekolah yang aktif dan lincah dapat mengubah waktu tidur malam atau tidur siang menjadi waktu bermain, menangis atau hal lain yang alasannya adalah untuk menunda waktu tidur.

Tanpa mempedulikan kapan waktu yang dianggap tepat oleh anak untuk beristirahat. Tetaplah konsisten dengan waktu tidur yang telah kita tentukan. Tetapi beri anak kita waktu untuk menenangkan diri secara bertahap agar ia dapat beristirahat.

Yang perlu kita ingat dan fahami bersama adalah bahwa kebutuhan tidur anak selalu berubah sesuai dengan perkembangan usia mereka. Semua anak bahkan dalam keluarga yang sama sekalipun memiliki jumlah jam yang berbeda untuk tidur mereka. Misalnya waktu tidur anak berusia dua tahun berbeda dengan kakaknya atau anak ketika ia berusia dua tahun juga.

Lantas bagaimana dan apa yang bisa kita lakukan ketika anak ternyata suka sekali menunda-nunda waktu tidur tanpa mempedulikan perkataan orang tuanya ?

Berikut ini ada pedoman yang mungkin bisa anda pakai untuk mengantisipasi hal tersebut tanpa harus memukul, memelototi atau bahkan memukulnya.

Lakukan pembicaraan khusus sebelum tidur.

Mulailah tidur siang atau malam dengan menumbuhkan perasaan senang dihati anak kita. Bacakanlah cerita sebelum tidur, kisah dan teladan para nabi dan jadikanlah hal itu sebagai sebuah rutinitas istimewa sebelum tidur. Atau cobalah untuk bercerita tentang pengalaman hari itu yang menyenangkan meskipun dalam waktu yang singkat dan pembicaraan satu arah.

Batasi tidur siang anak

Usahakan waktu tidur siang anak tidak terlalu panjang bahkan jangan sampai menjelang malam. Kalau perlu bangunkan sebelum sore agar kita tidak memaksanya tidur satu jam setelah ia terbangun dari tidur siangnya saat menjelang malam. Atur waktu tidur secara konsisten. Perhatikanlah berapa lama waktu yang dibutuhkan anak kita untuk tidurnya selama satu hari. Mungkin 8 – 10 jam sehari. Atur jam tidur siangnya begitu pula jam tidur malam secara kontinue, baik saat hari-hari biasa atau hari libur. Jika ia tidur pada pukul 9 malam dan terbangun pukul 7 pagi, usahakanlah terus seperti itu.

Lakukan bersama-sama

Bila kita menginginkan anak kita tidur tidak terlalu malam misalnya jam 9 malam, usahakanlah tidak ada lagi kegiatan anda saat itu kecuali menemani anak tidur. Jangan sekali-kali menyuruh anak tidur sementara anda asyik menonton TV atau mengerjakan pekerjaan lain, karena hal ini akan sia-sia.

Biasakanlah berolah raga

Anak membutuhkan gerak badan yang rutin dan terarah selama waktu tertentu dalam sehari agar tubuhnya memberi isyarat kepada pikirannya bahwa ia perlu tidur untuk istirahat.

Apa yang harus kita lakukan jika anak sulit diatur jam tidurnya ?

Gunakan rutinitas waktu tidur kapan saja dan lakukan secara berurutan. Sekalipun waktu tidur telah tertunda, lakukanlah hal-hal yang sama dengan biasanya. Jangan tunjukkan betapa terlambatnya anak itu pergi tidur tapi bantulah ia. Misalnya rutinitas sikat gigi sebelum tidur, “pipis”agar tidak mengompol malam hari , berganti baju main dengan piyama bahkan membacakan cerita pengantar tidurnya dan tak kalah penting adalah mengecup kening atau pipi anak kita sebagai tanda “saatnya kita tidur.”

Beri hadiah jika anak kita berhasil mengalahkan waktu tidurnya. Jangan sungkan untuk memuji anak kita jika ternyata ia berhasil bangun pagi baik tepat waktu atau mungkin lebih awal. Katakan padanya “Wah Ibu bangga sekali, anak Ibu bisa bangun lebih pagi” atau “Nah begitu donk, itu namanya anak pintar”. Hadiah lain bisa saja berupa menyajikan makanan kesukaannya saat sarapan pagi atau sekedar memeluknya dan menciumnya dipagi hari.

Sementara itu, yang tidak boleh kita lakukan adalah :

Jangan biarkan anak kita mengatur sendiri waktu tidurnya
Berusahalah untuk konsisten dengan waktu yang telah anda sepakati bersama anak, meski anak menolak atau berusaha untuk menunda waktu tidur. Ingatlah bahwa anda mengetahui alasan anak tidak mau tidur.

Membujuk anak untuk tidur memang sulit tapi dengan kesabaran dan kesadaran penuh bahwa hal sulit yang sedang kita lakukan adalah untuk kebaikan semua pihak , segala usaha pun akan kita coba. Jangan mengancam atau memukul anak untuk menyuruhnya tidur, karena hal itu dapat menyebabkan mimpi buruk dan ketakutan. Gunakan pengatur waktu (weker) misalnya sebagai benda netral untuk menetapkan waktu tidur sehingga anda tidak memiliki rasa bersalah karena perilaku buruk anda terhadap anak.

Beberapa tips diatas pernah dan sedang saya lakukan terhadap ketiga anak-anak saya yang berusia lima, tiga dan satu tahun. Kesulitan memang saya rasakan pada awalnya, namun dengan dukungan semua pihak, orang tua dan anak, insya Allah kesulitan akan teratasi dan yang perlu diingat adalah tetaplah konsisten ketika ingin menerapkan disiplin pada anak, tentunya sesuai dengan batasan usia mereka. (Gesang Utari. gesangutari@hotmail.com)

Buyung: Kalau Mau Fair, Lopa Harus Berani Buka Kembali Kasus Bologgate-Bruneigate
Tgl. publikasi: 18/6/2001 13:25 WIB
eramuslim, Jakarta - Kalau mau fair dan tidak dikaitkan dengan masalah politik, seharusnya Jaksa Agung Baharuddin Lopa berani membuka kasus presiden Abdurrahman Wahid mengenai dugaan keterlibatannya dalam Buloggate dan Bruneigate. Hal itu diungkapkan pengacara senior Adnan Buyung Nasution kepada wartawan di DPR, hari ini (18/6) menanggapi surat pemanggilan dari Jaksa Agung terhadap kliennya Akbar Tanjung yang dituduh terlibat pemakaian dana Bulog untuk Partai Golkar.

Pada kesempatan itu, Buyung mengatakan, dari surat panggilan kejaksaan tersebut keterlibatan Akbar Tanjung kelihatannya dikaitkan dengan dana Bulog, tapi hal itu belum jelas sejauh mana keterlibatan ketua DPR itu. "Sejauhmana keterlibatan Akbar Tanjung, mengenai apa, dan pasal berapa? Menurut saya dilihat dari timing dan sasaran orangnya, surat panggilan itu sarat dengan muatan politik," tegas pria berambut putih itu.

Buyung menegaskan, kalau mau membongkar kasus korupsi mengapa tidak dari dulu? Dan hal itu sudah disampaikannya setahun yang lalu kepada Rizal Ramli saat dia menjadi Kepala Bulog. Kalau kasus pemakaian dana Bulog itu dibogkar sekarang, berarti itu dibuat-buat alasannya. "Padahal kalau dulu presiden mau, tinggal perintahkan saja. Dan seharusnya pembongkaran kasus itu tidak hanya pada lawan politiknya saja," ujarnya.

Kalau hanya dikaitkan dengan persoalan politik, Gus Dur sendiri harus diperiksa. Menurut Buyung, pembongkaran kasus korupsi itu seharusnya dilepaskan dari konteks politik. Sehingga hukum tidak dipolitisasi. Namun demikian, Buyung menjelaskan kalau pemanggilan Akbar itu hanya untuk meminta keterangan, itu boleh saja. (sh/sf)



Khofifah: Dekrit Presiden Itu Shodaqoh
Tgl. publikasi: 18/6/2001 11:43 WIB
eramuslim, Jakarta – Menteri Peranan Wanita Khofifah Indar Parawansa mengatakan, jika mau berfikir rasional dan konstitusional, maka tidak ada alasan untuk meminta Sidang Istimewa (SI) dipercepat. Hal itu dikatakannya kepada wartawan, Senin (18/6) seusai acara Maulid Nabi Muhammad SAW di kantor PBNU Jl. Kramat 164, Jakarta.

khofifah menambahkan, begitu juga kalau melihat hal itu dalam refrensi agama. menurutnya, usulan percepatan SI menggambarkan keangkuhan dan arogansi kekuasaan. Merujuk sebuah hadits yang berbunyi “Attakabbur alal mutakabbir shodaqoh” yang artinya “sikap sombong terhadap orang yang sombong adalah shodaqoh”, Menperta menilai, seandainya SI jadi di gelar dan pada saat sidang dibuka Gus Dur langsung mengeluarkan dekrit, maka dekrit tersebut merupakan shodaqoh.

Jadi, Khofifah mengingatkan, jangan sampai shodaqoh itu keluar dalam bentuk dekrit. Untuk itu, tambahnya, harus ada upaya agar kita keluar dari lubang jarum dengan cara win-win solution. Karena menurutnya, ada ketakutan dari pihak-pihak tertentu jika SI dipercepat. “Ketika terjadi sesuatu yang menyakiti eksponen manapun, maka implikasinya bisa berlarut-larut. Untuk itu jalan keluarnya adalah New Power Sharing.

Lebih lanjut Khofiah menghimbau, baik Gus Dur maupun kalangan DPR/MPR agar sebaiknya berpikir secara konstitusional. Sebab, kalau tidak mau maka telah terjadi preseden buruk.

Pembentukan New power sharing diusulkan Khofifah agar sudah selesai sebelum SI digelar dan komprominya harus sudah dimulai dari sekarang. Meski ia juga menilai kompromi dalam SI hanya formalitas saja. (bay/trv)



100 Tahun, 1000 Tahun, 2000 Tahun atau 3000 Tahun Lagi?
Tgl. publikasi: 15/6/2001 14:56 WIB
eramuslim - Awan sedikit mendung, ketika kaki kaki kecil Yani berlari-lari gembira di atas jalanan menyeberangi kawasan lampu merah Karet. Baju merahnya yang kebesaran melambai lambai di tiup angin. Tangan kanannya memegang es krim sambil sesekali mengangkatnya ke mulutnya untuk dicicipi, sementara tangan kirinya mencengkram ikatan sabuk celana ayahnya.

Yani dan ayahnya memasuki wilayah pemakaman umum Karet, berputar sejenak ke kanan dan kemudian duduk di atas seonggok nisan "Hj Rajawali binti Muhammad 19-10-1905 : 20-01-1965"

"Nak, ini kubur nenekmu mari kita berdo'a untuk nenekmu"
Yani melihat wajah ayahnya, lalu menirukan tangan ayahnya yang mengangkat ke atas dan ikut memejamkan mata seperti ayahnya. Ia mendengarkan ayahnya berdo'a untuk neneknya....

"Ayah, nenek waktu meninggal umur 50 tahun ya yah." Ayahnya mengangguk sembari tersenyum sembari memandang pusara Ibu-nya.

"Hmm, berarti nenek sudah meninggal 36 tahun ya yah..." kata Yani berlagak sambil matanya menerawang dan jarinya berhitung.

"Ya, nenekmu sudah di dalam kubur 36 tahun ... "

Yani memutar kepalanya, memandang sekeliling, banyak kuburan di sana. Di samping kuburan neneknya ada kuburan tua berlumut "Muhammad Zaini : 19-02-1882 : 30-01-1910"

"Hmm.. kalau yang itu sudah meninggal 91 tahun yang lalu ya yah" jarinya menunjuk nisan disamping kubur neneknya. Sekali lagi ayahnya mengangguk. Tangannya terangkat mengelus kepala anak satu-satunya.

"Memangnya kenapa ndhuk ?" kata sang ayah menatap teduh mata anaknya.

"Hmmm, ayah khan semalam bilang, bahwa kalau kita mati, lalu di kubur dan kita banyak dosanya, kita akan disiksa di neraka " kata Yani sambil meminta persetujuan ayahnya. "Iya kan yah?"

Ayahnya tersenyum, "Lalu?"

"Iya .. kalau nenek banyak dosanya, berarti nenek sudah disiksa 36 tahun dong yah di kubur? Kalau nenek banyak pahalanya, berarti sudah 36 tahun nenek senang di kubur .... ya nggak yah?"
Mata Yani berbinar karena bisa menjelaskan kepada ayahnya pendapatnya. Ayahnya tersenyum, namun sekilas tampak keningnya berkerut, tampaknya cemas .....

"Iya nak, kamu pintar," kata ayahnya pendek.

Pulang dari Pemakaman, ayah Yani tampak gelisah di atas sajadahnya, memikirkan apa yang dikatakan anaknya ... 36 tahun ... hingga sekarang ...kalau kiamat datang 100 tahun lagi ....136 tahun disiksa .. atau bahagia di kubur .... Lalu ia menunduk ... meneteskan air mata ...

Kalau ia meninggal .. lalu banyak dosanya ... lalu kiamat masih 1000 tahun lagi berarti ia akan disiksa 1000 tahun? Innalillaahi wa inna ilaihi rooji'un ... air matanya semakin banyak menetes.....Sanggupkah ia selama itu disiksa? Iya kalau kiamat 1000 tahun ke depan ..kalau 2000 tahun lagi ? Kalau 3000 tahun lagi? Selama itu ia akan disiksa di kubur .. lalu setelah dikubur? Bukankah akan lebih parah lagi? Tahankah? Padahal melihat adegan preman dipukuli massa ditelevisi kemarin ia sudah tak tahan?

Ya Allah ...ia semakin menunduk .. tangannya terangkat keatas..bahunya naik turun tak teratur.... air matanya semakin membanjiri jenggotnya ..... Allahumma as aluka khusnul khootimah berulang kali di bacanya doa itu hingga suaranya serak ... dan ia berhenti sejenak ketika terdengar batuk Yani. Dihampirinya Yani yang tertidur di atas dipan bambu... dibetulkannya selimutnya.

Yani terus tertidur ...tanpa tahu, betapa sang bapak sangat berterima kasih padanya karena telah menyadarkannya .. arti sebuah kehidupan... dan apa yang akan datang di depannya.... (wl)



Saran agar Presiden Absen di SI, Bukan Suara Resmi PKB
Tgl. publikasi: 18/6/2001 13:06 WIB
eramuslim, Jakarta - Kemungkinan besar FPKB tidak akan hadir dalam SI. Pertempuran dalam SI MPR akan diserahkan pada komandannya, yakni Yusuf Muhammad ketua Fraksi PKB di MPR. Itulah yang dungkapkan ketua FPKB, Taufiqurrahman kepada wartawan. Ia mengatakan, "Untuk pertempuran politik di DPR dirinya sebagai komandan. Sedangkan untuk MPR akan diserahkan pada Yusuf Muhammad."

Taufiqurrahman mengaku tidak menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi SI. Ia juga menyatakan bahwa rekomendasi agar Presiden tidak hadir dalam SI bukan berasal dari suara resmi partai, melainkan pendapat pribadi Sekjen FPKB, Muhaimin Iskandar. Apa yang diaktakan muhaimin itu belumlah suara resmi dari Partai," jelasnya.

Dalam kesmpatan itu pula Taufik mengkritik keras kesepakatan 5 fraksi DPR untuk mempercepat SI. Menurutnya sikap kelima Fraksi itu adalah pelanggaran . "Kalau itu dilakuka oleh lintas fraksi maka semakin lengkap pelanggaran yang dilakukan DPR," katanya. Bahkan, Taufik juga menuduh DPR telah bermain politik secara berlebihan. Kondisi itu, menurutnya, akan membuat situasi poltiik semakin tidak menentu dan membuka ketidakpastian. (na/sf)




DEWAN PIMPINAN PUSAT Date: 08/06/01 Page: 1

HASIL REKAP DATA KONSOLIDASI DPD
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kode Jumlah Anggota Kelu Ja Pendi Peker Last
DPD Nama Kab/Kodya Total Dewasa Madya Muda Pemula Group Group Skill arga batan dikan jaan Update
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
AI03 JAKARTA SELATAN, KODYA 427 338 89 0 0 47 342 0 3 99 0 1 20/03/01
AI04 JAKARTA TIMUR, KODYA 370 2 0 0 368 1 2 1 0 1 0 0 29/03/01
AJ27 DEPOK, KODYA 226 222 0 0 0 34 210 208 2 6 3 2 29/05/01
AJ21 BANDUNG, KODYA 215 174 38 0 3 24 206 125 84 1 129 117 25/10/00
LT02 MESIR, NEGARA 152 17 0 40 95 3 12 108 0 6 179 12 16/01/01
AH04 BANDAR LAMPUNG, KODYA 129 71 58 0 0 16 129 122 0 99 129 100 03/04/01
AI02 JAKARTA PUSAT, KODYA 128 104 24 0 0 11 128 0 0 44 0 0 16/10/00
AK02 BANYUMAS, KAB. 125 37 16 0 72 8 44 78 12 0 17 13 22/04/01
BB03 TANGERANG, KAB 112 112 0 0 0 0 112 0 0 17 0 0 28/05/00
AB12 MEDAN, KAB. 109 0 23 0 58 0 0 28 29 0 30 23 19/04/01
AI01 JAKARTA BARAT, KODYA 95 89 4 0 2 0 93 0 0 18 0 0 12/10/00
BB01 CILEGON, KODYA 82 13 0 0 69 2 13 1 0 0 1 1 14/09/00
AK26 TEGAL, KAB. 75 29 13 12 21 7 42 65 0 41 31 8 30/05/01
AK23 SEMARANG, KAB. 65 0 0 0 65 0 0 57 32 0 63 44 15/05/01
BB06 SERANG, KAB 63 47 16 0 0 9 62 28 0 0 40 35 18/01/01
AR02 BALIKPAPAN, KODYA 58 44 13 0 0 8 56 0 0 2 0 0 02/11/00
AK34 MAGELANG, KODYA 48 9 0 0 39 0 0 6 7 0 7 7 01/05/01
AI05 JAKARTA UTARA, KODYA 48 48 0 0 0 7 48 0 0 0 0 39 13/09/00
AR01 SAMARINDA, KODYA 42 36 0 0 6 2 0 7 0 0 10 4 15/12/00
AN09 DENPASAR, KAB. 35 0 0 0 35 6 0 26 18 0 34 25 26/02/01
AJ16 SUBANG, KAB. 33 12 11 4 6 8 23 27 0 29 32 24 28/02/01
LE02 JERMAN, NEGARA 31 30 0 0 1 4 30 27 0 0 32 24 03/04/01
AM24 SIDOARJO, KAB. 31 18 13 0 0 3 31 18 0 6 24 23 06/03/01
AJ08 INDRAMAYU, KAB. 23 12 11 0 0 5 23 20 3 0 23 22 26/03/01
AJ01 BANDUNG, KAB. 21 0 21 0 0 19 21 0 0 0 0 0 16/02/01
AH09 LAMPUNG TIMUR, KAB. 15 9 6 0 0 0 15 15 0 0 15 5 18/03/01
AC11 PADANG, KODYA 15 11 0 0 4 10 7 8 2 6 12 6 26/02/01
AR09 BONTANG, KODYA 13 0 0 0 13 13 0 0 0 0 0 0 28/10/00
LE01 INGGRIS, NEGARA 11 11 0 0 0 1 11 10 2 0 11 11 06/04/01
AJ06 CIREBON, KAB. 11 11 0 0 0 1 0 2 0 1 4 4 01/03/01
AN01 BADUNG, KAB. 9 0 0 0 9 2 0 8 0 0 7 7 24/02/01
LE03 BELANDA, NEGARA 8 8 0 0 0 1 8 9 0 2 8 5 03/04/01
AK06 BREBES, KAB. 6 0 0 0 6 0 0 5 0 0 0 0 21/02/01
AR08 KUTAI TIMUR, KAB 4 4 0 0 0 1 4 0 0 0 0 0 28/10/00
AH06 TULANG BAWANG, KAB. 3 3 0 0 0 1 3 1 0 3 0 0 10/07/01
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jumlah DPD : 35 2838 1521 356 56 872 254 1675 1010 194 381 841 562





Dampak Kenaikan Harga BBM Harus Ditanggung Bersama Pemerintah dan DPR
Tgl. publikasi: 18/6/2001 13:33 WIB
eramuslim, Jakarta - Dampak dari kenaikan harga BBM harus ditanggung bersama antara pemerintah dan DPR. DPR tidak bisa menyalahkan pemerintah begitu saja atas terjadinya gejolak sosial di masyarakat. Demikian diungkapkan Ketua FKB Yusuf Muhammad kepada wartawan usai rapat paripurna DPR, hari ini (18/6).

Yusuf mengatakan, keputusan kenaikan harga BBM itu merupakan keputusan bersama antara pemerintah dan DPR, karenanya harus dampaknya pun harus ditanggung bersama. Ia meminta, pemerintah dan DPR memberkan penjelasan kepada masyarakat, sehingga tidak terjadi gejolak yang berlarut-larut. Penjelasan itu berkaitan dengan pencabutan dana subsidi BBM, karena memang hal itu harus dialihkan kepada pos-pos lain yang lebih penting.

Pada kesempatan itu pula, Yusuf mengatakan, dari segi waktunya bisa dipahami bahwa rakyat dalam keadaan susah. Karenanya, pemerintah harus bisa memberikan alternatif dengan mencarikan dana subsidi lain. Disamping itu, DPR juga harus ikut bertanggung jawab. Tidak arif kalau DPR hanya menyalahkan pemerintah saja. (sh/sf)
Presiden PK Sarankan Para Pelobi Fokus pada Urusan Departemen
Reporter: Titis W
Detikcom-Jakarta, Presiden Partai Keadilan Hidayat Nur Wahid mengaku sudah dihubungi oleh salah satu anggota tim pelobi Gus Dur. Namun, ia lebih menyarankan kepada para menteri pelobi agar fokus pada urusan departemennya
"Saya sampaikan pada menteri itu, lebih bagus mereka konsentrasi melaksanakan agenda masing-masing kementeriannya," tandas Hidayat kepada detikcom, Senin (11/6/2001). Ia sendiri tidak bisa memenuhi tawaran bertemu karena akan ke luar negeri yaitu ke Qatar
Hidayat mengakui bahwa menteri adalah pembantu presiden. Tetapi, tugas mereka untuk membantu sudah ditentukan bidangnya. Ia mencontohkan menteri peranan wanita, sebaiknya tetap fokus pada tugas dibidangnya daripada ikut menjadi anggota tim pelobi
Keuntungan lainnya bagi para menteri, ujar Hidayat, jika ada sesuatu dengan pemerintahan Gus Dur, menteri itu tetap dikenang sebagai orang yang ahli di bidangnya. "Tapi kalau menghamburkan potensi yang dimilikinya saya khawatir itu semakin menunjukkan ketidakprofesionalisme kabinet Gus Dur," tegas Hidayat
Dijelaskan Hidayat, jika lobi bertujuan untuk mencegah SI, hal itu adalah konsitusional dan kontraproduktif. Dan jika isi lobi adalah mengancam, misalnya akan mengeluarkan dekrit, Hidayat menilainya bukan sebagai lobi tetapi debt collector. "Saya berharap menteri bukan debt collector tapi melakukan tugas di bidangnya," tandas Hidayat
Jika lobi menawarkan misalnya reshuffle kabinet dan perbaikan Keppres 121, tentang pembagian tugas presiden dan wapres, Hidayat juga pesmis berhasil. "Kalau dikaitkan dengan pembaharuan keppres, dikembalikan kepada Gus Dur dan Mega apakah keduanya masih mau. Realitanya, keduanya tidak mau kompromi," kata alumnus Ponpes Gontor itu
Kompromi yang baik, menurut Hidayat, adalah Gus Dur mundur secara terhormat. Hidayat mengistilahkan, tanpa di-Estradakan tetapi di-Nixon-kan. "Ia mundur secara terhormat, kembalikan mandat kepada MPR. Ia kan dihantui kata mundur atau turun. Kalau tidak mau bilang saja, kembalikan mandat kepada MPR," ujar guru besar IAIN Jakarta. Hidayat melihat Gus Dur sudah mendapat posisi yang cukup terhormat yaitu sebagai duta perdamaian PBB (is/y)



PK Dikenal Juga Sebagai Partai Perempuan
Jakarta PeKa Online Di mata masyarakat luas Partai Keadilan lebih dikenal sebagai "Partai Perempuan". Hal ini diindikasikan dengan adanya fenomena lautan jilbab yang menebar pesona rahmat dan kesejukan di tengah-tengah masyarakat.
ADAPK (Anggota DPR Asal Partai Keadilan) RI, Zirlyrosa Jamil, S.Sos. menyebutkan hal tersebut saat menjadi pembicara pada kegiatan "Pembekalan Politik Muslimah" di Masjid Al-Hikmah, Pela Mampang, Jakarta Selatan, Ahad (27/5) lalu. "Fenomena lautan jilbab ini sebenar juga merupakan peluang bagi para muslimah untuk lebih aktif berpartisipasi dalam bidang politik dengan tidak meninggalkan fitrahnya sebagai seorang wanita dan umahat khususnya", papar Zirlyrosa yang pada acara tersebut membawakan materi bertema: 'Kiat Muslimah Mensikapi Problema Politik Secara Bijak'.
Disamping Zirlyrosa, tampil juga sebagai pembicara pada kegiatan yang diadakan oleh Bidang Kewanitaan DPD PK Jakarta Selatan tersebut ADAPK DKI Jakarta, Ahmad Heryawan, Lc. Ia membawakan materi bertema: 'Optimalisasi Muslimah Dalam Amal Siyasi'. "Setiap muslimah mesti memahami dan peduli dengan visi masa datang secara pribadi dan kolektif (organisasi) yang terkait dengan perencanaan yang matang dan optimal", ucapnya.
Menurutnya, hal ini perlu dilakukan sejak dini agar bisa mengantisipasi adanya undang-undang politik yang tidak mengenal jenis kelamin. "Para muslimah harus memanfaatkan peluang ini secara optimal", katanya.
Kegiatan yang berlangsung pukul 08.30 - 13.00 WIB ini diikuti oleh sekitar 250 peserta. Mereka mewakili 65 DPRa dari 10 DPC di Jakarta Selatan. Mereka sangat antusias mengikuti acara ini. Antusiasme ini ditunjukkan dari jumlah kehadiran serta respon mereka dalam bertanyajawab dengan para pembicara.
"Melalui acara ini diharapkan para kader muslimah memiliki bekal wawasan politik yang memadai dalam mengahadapi realita yang ada di tengah masyarakat khususnya di wilayah DPRa masing-masing", papar Eliyati Afdhal Zikri, Ketua Bidang Kewanitaan DPD PK Jakarta Selatan.(bodi husnayain/jos)




Kompas Cyber Media Jumat, 15 Juni 2001, 08:24 WIB

Nahdlatul Ulama Menaruh Perhatian pada Aliansi Nasionalis Humanis Religius
Semarang, Jumat
Nahdlatul Ulama (NU) menaruh perhatian pada terbentuknya Aliansi
Nasionalis Humanis Religius karena bukan merupakan aliansi organisasi melainkan ideologi, ungkap Ketua Pengurus Wilayah (PW) NU Jateng Drs Muhamad Adnan.

"Jadi mereka yang mempunyai kesamaan visi, perlunya
kekuatan jaringan antara kekuatan nasionalis, humanis dan kekuatan religius," katanya seusai membacakan "Deklarasi Aliansi Nasionalis-Humanis-Religius", di Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No.7 Semarang, Kamis malam (14/6).

Dia memahami bagaimana wacana yang sudah dikembangkan
oleh Gus Dur --panggilan akrab Presiden Abdurrahman Wahid--,
misalnya tentang Islam yang inklusif, Islam yang anti kekerasan,
Islam yang bisa menerima kemajemukan dalam masyarakat.

"Ini kan sudah menjadi bagian wacana yang tidak hanya
milik Nahdlatul Ulama (NU), tetapi milik bangsa. Saya ingin
nilai-nilai ini tetap terpelihara, meskipun Gus Dur tidak lagi
menjadi Presiden," katanya.

Ia menyatakan, ke depan harus ada yang bisa mengoperasionalkan
atau paling tidak ada yang menterjemahkan wacana yang telah
dikembangkan oleh Gus Dur. "Karena ketika kita ditinggalkan
oleh Gus Dur akan kehilangan tokoh yang bisa mempersatukan berbagai paham yang majemuk ini. Ini tidak hanya untuk kepentingan sesaat tetapi untuk kepentingan jangka panjang," paparnya.

Pada jangka pendek, lanjut Muhamad Adnan, dirinya berusaha untuk
menaruh perhatian pada perkembangan yang terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, baik kehidupan sosial maupun politik.

Deklarasi yang dibaca Ketua PWNU Jateng itu menyatakan,
para pemimpin bangsa yang diharapkan dapat meletakkan suatu
pondasi yang kondusif bagi penyelenggara negara yang demokratis
dan responsif terhadap problematika kerakyatan ternyata justru
larut dalam konflik kepentingan kekuasaan semata.

Hal ini, lanjut dia, menjadi bukti bahwa telah terjadi
degradasi terhadap moralitas, komitmen kebangsaan dan nilai-nilai kerakyatan, sehingga menyebabkan rakyat semakin berada dalam kondisi yang tak menentu dan acanaman suramnya masa depan bangsa.

"Atas dasar pemikiran tersebut, maka dengan ini kami
mendeklarasikan berdirinya Aliansi Nasionalis-Humanis-Religius
sebagai instrumen perjuangan kolektif untuk membangun komitmen
dan visi kebangsaan menuju Indonesia yang demokratis dan berkeadilan," demikian isi deklarasi yang dibacakan Muhamad Adnan.

Seusai deklarasi itu dibacakan Ketua PWNU Jateng Muhamad
Adnan langsung membubuhkan tanda tangan sebagai salah seorang
deklarator, kemudian diikuti Ketua Majelis Agama Budha Teravada
Indonesia Semarang Pandita Henry Basoeki, dan undangan yang
hadir pada malam itu.

Ketua Panitia Deklarasi Aliansi Nasionalis Humanis Religius
Jawa Tengah, Setyo Prabowo mengemukakan, terbentuknya aliansi
tersebut diawali dengan Aliansi 11 partai "gurem", kemudian
ditindak lanjuti dengan acara diskusi "Refleksi Hari Kelahiran
Pancasila" yang diselenggarakan pada 1 Juni 2001.

Tokoh ormas, organisasi kemasyarakatan pemuda, partai
politik dan LSM yang menghadiri acara tersebut mempunyai gagasan
untuk membentuk semacam aliansi. Bahkan tidak hanya 11 partai
saja yang mendukung gagasan tersebut, tetapi juga partai besar
seperti PKB ikut mendukung terbentuknya aliansi tersebut.

Tokoh PKB yang mendukung deklarasi tersebut, antara
lain Wakil Ketua DPW PKB Jawa Tengah Drs H. Ali Hanan Fatah,
MBA dan Sekretaris DPW PKB Jateng Abdul Kadir Karding, SPi.
Sementara 11 partai gurem yang ikut "membidani" kelahiran
aliansi tersebut, antara lain PADI, PBI, PILAR, PKM, MKGR, MURBA, PND, PNBI, PNI, PPI dan Partai Solidaritas Uni Nasional Indonesia.
(Ant/prim)




Sikap Bimantoro Tidak Menguntungkan Gus Dur
Jakarta PeKa Online Sikap Jenderal Pol. S. Bimantoro tidak menguntungkan posisi Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam pertarungan politik akhir-akhir ini. Sikap Bimantoro tersebut antara lain tercermin dalam ketegasan polisi dalam menindak perilaku anarkis di berbagai daerah di Indonesia. Sikap tegas polisi ini dianggap kurang menguntungkan bagi Gus Dur dan para pendukungnya
ADAPK (Anggota DPR Asal Partai Keadilan) RI, H. Mutammimul 'Ula, SH. mengutarakan hal tersebut kepada PeKa Online di ruang kerjanya, Kamis (7/6) kemarin. "Jadi alasan Gus Dur menonaktifkan Bimantoro dari jabatan Kapolri lebih bersifat politis", katanya
Tidak ditemukan alasan materil maupun prosedural atas penonaktifan tersebut. "Dari tinjauan materil, Bimantoro tidak terbukti melakukan kesalahan dalam melakukan tindakan kepolisian. Ia juga belum memasuki masa pensiun", tuturnya
Adapun dari tinjauan prosedural, lanjutnya, yang melanggar justru Gus Dur. Pada Tap. MPR No. 7 tahun 2000 pasal 7 ayat 3 disebutkan: "Kepolisian Republik Indonesia dipimpin oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan DPR"
"Ini merupakan pelanggaran berat mengingat Gus Dur sudah 2 kali menonaktifkan Kapolri tanpa persetujuan DPR terlebih dahulu", ujarnya
Lebih jauh, Tammim (panggilan akrab Mutammimul 'Ula) menilai pergantian Kapolri ini merupakan upaya Gus Dur guna memuluskan jalan menuju dikeluarkannya dekrit. "Namun sekalipun Kapolri sudah 'diganti', kecil kemungkinan dekrit akan dikeluarkan. Kalaupun dikeluarkan, samasekali tidak efektif mengingat publik (termasuk polisi secara keseluruhan) sudah kehilangan kepercayaan kepada Gus Dur", paparnya.(jos)
Assalaamu Alaikum Wr, Wb,Ikhwah fillah,Mari Kita membangun kesadaran betapa pentingnya Partai Keadilan memenangkanPemilu yang akan datang. Kenyataan menunjukkan bahwa perolehan kursi diParlemen sangat besar artinya untuk melakukan perubahan di negeri ini. Apa yangtelah kita capai selama ini, patut kita syukuri. Namun jelas dirasakan belumcukup untuk melakukan perbaikan yang berarti. Partai-partai yang sekarangdianggap sebagai pemenang Pemilu yang lalu terbukti tidak memiliki kemampuanuntuk melakukan perbaikan. Sungguh kasihan rakyat dan bangsa ini, merekamenjadi korban elit politik, baik di eksekutif atau legislatif yang rakus danbelum punya ittikad yang sungguh-sungguh untuk mengubah nasib rakyat.....Tirani Ordebaru belum juga runtuh, muncul cikal bakal tirani baru.... Perbaikanmengalami hambatan disana-sini... Reformasi mati suri....Kita perlu meluruskan niat dan merapatkan barisan, bekerja lebih keras,berkorban lebih banyak.... Sebesar apa pun pengorbanan harus kita anggap kecil.... Karena itu belum apa-apa dibandingkan dengan pengorbanan Rasulullah danpara sahabatnya yang beramar makruf nahi munkar dengan mengorbankan nyawa danharta benda yang teramat banyak...... Seringkali kita baru bergerak ketikasaatnya telah dekat... Kita bersibuk-sibuk manakala kereta telah berjalan...Padahal suatu kemenangan hanya dapat dicapai bila telah dipersiapkan jauh harisebelumnya. Siapa yang ingin memenangkan pertandingan harus berlatih keras.Siapa yang ingin menjadi juara harus mempersiapkan pisik maupun mental juara. Nah sumbangkanlah pikiran dan gagasan Antum untuk memotivasi para KaderKeadilan di seluruh pelosok Nusantara memenangkan Pemilu!!!Walillahil izzah wali rosuulih walil mukminin walakinal munafiiqina laaya'lamuun. Aus Hidayat Nur Ketua DPP Partai Keadilan



Ikhwah fiiLLah ...Beberapa pekan yang lalu ana sempat hiwar bersama unstadz Ahzami, salasatupoinnya adalah perihal ta'lim di Televisi.Menurut beliau, kesempatan da'wah yang kita miliki di media TV saat iniperlu dipertahankan dan ditingkatkan termasuk dapat memenuhi kebutuhanikhwah. Ada beberapa hal yang mungkin perlu disebarkan ke seluruh kaderdan pengelola dakwah antara lain sbb;1. Untuk bisa tampil ceramah di TV cukup sulit, bahkan ada beberapamubaligh harus bayar ke pihak TV, al-hamdulillah yang dialami ustadz-ustadzkita tidak seperti itu namun, beliau menyampaikan agar partisipasi ikhwahjuga ada, dengan memberikan masukkan, komentar (tlp, pacs, e-mail dll) kepihak pengelola acara (TV) atau pas pada acara ta'lim tsb untuk memberikankesan acara yang "diperani" oleh para ustadz tersebut diminati masyarakatsehingga pada kontrak berikutnya masih bisa tampil.2. Untuk Dept. Kaderisasi mohon disetting acara ta'lim di TV tersebutsebagai media yang dapat dimutaba'ah.Mungkin ada tanggapan dari ikhwah ... atau Cing Engkin gimana nih?Wassalam,Dedi-DPD Bontang
Comments
6 Comments

6 comments:

ini sangat bermanfaat buat orang tua untuk mendidik anaknya di jalan benar, salam sukses selalu buat blog ini!

mendidik anak di jaman yang serba canggih dan ingin serba praktis seperti sekarang ini sangat susah..sebaik2nya kita mendidik tetapi pengaruh teman sangat besar pada kehidupan anak kita

sangat bermanfaat sekali artikelnya...

penting sekali dalam mendidik anak saat ini, apalagi jaman makin edan

Mendidik ada di era yang semakin modern memang memiliki tantangan yang besar agar anak-anak kita tidak salah dalam melangkah.

lengkap sekali pelajaran yang bisa saya dapat dari blog ini, seperti makalah betulan, thanks!

Post a Comment

Terima Kasih telah Berkunjung. Blog Berstatus DoFollow.
Para pengurus Makalah Kita Semua Tidak selalu Online untuk memantau Komentar yang Masuk, Jadi tolong berikan Komentar Anda dengan Pantas dan Layak dikonsumsi oleh Publik. NO SPAM, NO SPAM, NO SPAM dan Sejenisnya.

 
 
 

Facebook

Status Makalah Kita Semua


Page Ranking Tool Site Meter
makalahkitasemua.blogspot.com : Do Follow Blog makalahkitasemua.blogspot.com : Do Follow Blog SevenZero TV - Watch Live Streaming TV online My Ping in TotalPing.com
eXTReMe Tracker

Best Friends Yang Rendah Hati

 
Copyright © 2008 - 2025 Makalah Kita Semua , All rights reserved.