Home » , » Untuk Apa Mempunyai Anak?

Untuk Apa Mempunyai Anak?

Untuk Apa Mempunyai Anak?

eramuslim - Mempunyai anak sendiri adalah salah satu dari karunia terindah dalam fase kehidupan berumah tangga. Rasa bahagia itu akan lebih terasa lagi saat menunggu kelahiran penyeri rumahtangga itu sudah terlalu lama. Sang ibu merasa bangga, selain karena telah berhasil memenuhi keinginan suami dan keluarga, ia juga bersyukur kepada Allah karena telah dikaruniakan anak yang diimpikannya.

Anak adalah anugerah Ilahi. Semua pasangan secara fitrahnya sangat mendambakan anugerah dan karunia ini. Karena itu, orang tua seharusnya tahu dan menyadari nilai karunia Allah yang begitu besar ini. Anak adalah amanah Allah. Orang tua harus tahu hakikat ini. Mereka yang tidak memahami hakikat nilai ini, sangat mungkin akan meremehkan dan mengabaikan kewajiban mereka untuk menjaga dan mendidik anak.
Tidak semua orang yang berkeluarga mudah dan cepat dapat menimang anak. Allah yang menentukan dan mengurniakan amanah ini kepada siapa yang Dia inginkan. Karena itu, pasangan yang telah diizinkan Allah mendapat anak, harus mampu menjaganya dengan baik. Curahkan kasih sayang dan perhatian yang paling baik menurut perintah Allah dan didikan Rasulullah SAW.

Allah SWT berfirman, “Dia memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis lelaki dan perempuan (kepada sesiapa yang dikehendaki-Nya), dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS. asy-Syura: 49-50).

Kita wajib menyambut anak yang lahir dengan penuh syukur dan kasih sayang, karena ini adalah nikmat dari Allah SWT. Nikmat yang akan menjadi penyeri rumahtangga. Membahagiakan dan menyenangkan hati suami. Apatah lagi si isteri. Firman Allah, “Dan orang-orang yang berkata: Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami)”. (QS. al-Furqan: 74).

Allah SWT juga ada mengabadikan doa hamba-hamba-Nya yang akan mampu mewariskan perjuangan mereka. Misalnya, doa Nabi Zakaria, “Ya Rabbi, kurniakan aku seorang anak yang baik di sisi Engkau.” (ali Imran: 38). “Anugerahkan aku seorang putera, yang akan mewarisi sebahagian keluarga Ya’kub.” (QS. Maryam: 5-6).

Bahkan, anak yang baik ini akan memberi manfaat kepada orang tua apabila kembali kepada Allah. Seorang ulama pernah mengungkapkan, “Anak-anak yang soleh akan menjadi sumber sedekah jariah bagi ibu bapa”. Itu terjadi jika anak-anak itu dididik, diasuh dan dijaga diri serta jiwa mereka dengan sempurna hingga menjadi mukmin yang benar. Hanya anak soleh yang bisa menjadi amalan abadi yang terus mengalir pahalanya untuk kedua orang tua.

Kita sadar bahwa Allah SWT telah memerintahkan setiap Muslim supaya menjadikan diri sebagai manusia yang dikehendaki Allah. Allah berfirman, “Hendaklah kamu menjadi manusia-manusia rabbani”. (QS. Ali-Imran: 79). Ibu bapa mempunyai tugas berat mendidik anak-anak yang Rabbani. Satu tanggung jawab yang suci untuk menghasilkan manusia-manusia yang hanya taat kepada Allah dan RasulNya. Amanah ini cukup berat, tapi ia akan ditanya oleh Allah kelak.

Rasulullah SAW bersabda, “....dan setiap suami adalah pemimpin bagi keluarganya. Ia akan diminta pertanggungjawabannya dan setiap isteri adalah pemimpin atas penghuni rumah dan anak suaminya, dan ia akan diminta pertanggungjawabannya”.

Sehubungan dengan itu, orang tua mesti memahami dan menunaikan setiap hak anak yang dipikulkan kepada mereka. Sabda Nabi, “Hak anak ke atas ayahnya ialah memberinya nama yang baik, mengajarnya menulis, mengawinkannya apabila sudah cukup umur dan mengajarnya al- Qur’an.” (Riwayat al-Hakim & ad-Dailami).

Baginda SAW juga pernah bersabda, “Tidak ada suatu pemberian yang lebih baik daripada seorang ayah kepada anaknya daripada budi pekerti yang baik”. (Riwayat at-Tirmidzi).

Di samping itu, kasih sayang ayah dan ibu juga harus diperhatikan. Itu hak mereka. Perhatian dan kasih sayang mereka perlukan untuk menjadi insan yang tunduk kepada tuntunan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Berbaktilah kalian kepada kedua orang tuamu, niscaya anak-anakmu akan berbakti kepadamu.”

Mendidik anak-anak menjadi insan soleh adalah tanggungjawab orang tua. Orang tua tidak seharusnya gagal mendidik anak-anak dalam mengemban tanggung jawab ini. Jika gagal mendidik anak karena lalai, maka beban yang berat akan dipikul di akhirat nanti. Allah SWT telah mengingatkan masalah ini dalam firman-Nya, “Wahai orang-orang yang beriman! Selamatkan diri kamu dan anggota keluarga kamu dari api neraka”. (QS. At-Tahrim : 6).

Anak-anak adalah penyambung kehidupan keluarga dan penerus cita-cita ibu dan ayah. Mereka harus dididik agar menjadi anak yang soleh. Dipersiapkan untuk memikul dan melaksanakan tugas menyebar dan membela Islam. Merekalah yang mewarisi kerja-kerja kita yang belum selesai.

Mari tanya diri kita. Seriuskah kita dalam kerja mendidik mereka? Betulkah cara yang kita gunakan untuk mendidik, mengasuh dan menjaga anak-anak kita? Adakah karunia Allah ini akan kita sia-siakan hingga kelak bukannya menjadi tabungan pahala di akhirat, malah sebaliknya? (na)
Comments
1 Comments

1 comments:

subhanallah :)

Post a Comment

Terima Kasih telah Berkunjung. Blog Berstatus DoFollow.
Para pengurus Makalah Kita Semua Tidak selalu Online untuk memantau Komentar yang Masuk, Jadi tolong berikan Komentar Anda dengan Pantas dan Layak dikonsumsi oleh Publik. NO SPAM, NO SPAM, NO SPAM dan Sejenisnya.

 
 
 

Facebook

Status Makalah Kita Semua


Page Ranking Tool Site Meter
makalahkitasemua.blogspot.com : Do Follow Blog makalahkitasemua.blogspot.com : Do Follow Blog SevenZero TV - Watch Live Streaming TV online My Ping in TotalPing.com
eXTReMe Tracker

Best Friends Yang Rendah Hati

 
Copyright © 2008 - Makalah Kita Semua , All rights reserved.