Komunikasi Harmonis |
1. Pahami Pasangan Anda
Masing-masing harus memahami dan manyadari tentang pribadi satu sama lain. Artinya, harustau karakter, sifat, kemampuan pasangan, latar belakang, kebutuhannya dan perlakuan yang lebih dia suka. Sayangnya banyak kasus muncul pasangan sering bertengkar karena masing-masing fokus pada diri sendiri, bukan pada pasangan. Misalnya keinginan untuk diperhatikan, didengar dan dihargai/dimanja. Lakukan pembicaraan saat hubungan sedang dekat, sehingga sikap dan kata-kata lembut yang akan keluar. Bila sedang kesal, tunda dulu sampai perasaan tenang atau netral.
2. Tepat Waktu
Lihat situasi dan kondisi pasangan anda sebelum memutuskan untuk membicarakan sebuah masalah. Hidari Pembicaraan saat pasangan sedang dalam keadaan lelah atau tidak enak badan. Utarakan saat pasangan anda merasa rileks. Misalnya saat santai minum teh, sambil nonoton tv. Ceritakan hal-hal yang menyanangkan terlebih dahulu, setelah itu baru masuk ke pembicaraan pokok. Cara penyampaian pun harus tepat agar pasangan tidak tersinggung. Tunda dulu jika melihat expresi wajah pasangan anda tampak lain.
3. Kenali Diri Sendiri
Fokus pada kebutuhan pasangan bukan berarti boleh mengabaikan diri sendiri. Bukan tidak mungkin, orang yang biasanya bersikap baik diluar berubah jadi sebaliknya saat berhadapan dengan pasangannya. Misalnya anda tak suka diajak keluar saat malam minggu, namun tidak menolak karena merasa takut mengecewakan pasangan anda. Cobalah kenali kenali diri sendiri dan belajar bersikap asertif (Asertif merupakan istilah yang dipakai untuk mengungkapkan pendapat, ide, saran, petunjuk dan sejenisnya dengan bahasa yang tidak membuat orang lain sakit hati. Begitulah makna yang bisa aku jelaskan tentang asertif).
4. Fokus
Fokuskan pembicaraan pada area masalah yang sedang dibahas, bukan melebar ke mana-mana. Tak jarang konflik akhirnya melebar meski awalnya hanya masalah sepele.
Akibatnya, masalah jadi semakin runyam. Dan jangan menabung masalah kecil yang sebenarnya megganggu, karena lama-lama akan menumpuk jadi masalah baru. Fokuskan pada solusi bukan lagi pada masalah, banyak pasangan yg lebih fokus pada masalah , bukan sebaliknya. Sehingga ketiga tidak bisa dibicarakan lagi, solusi yg mereka ambil alah membubarkan hubungan
5. Kedalaman Berkomunikasi
Semakin byk area sensori seperti telinga ,mata, dan sentuhan yg terlibat dlm komunikasi. Akan lebih baik, sebab ada perbedaan bekomunikasi langsung dengan tak langsung, yaitu dengan adanya expresi wajah, intonasi suara, dan sentuhan emosi. Bila bertemu langsung tak bisa dilakukan, sebetulnya tak masalah, asalkan ada kedalaman berkomunikasi. Namun, bukan berarti SMS dan telepon tak punya fungsi. Keduanya bisa menambah jumlah berkomunikasi dan waktu untuk mengetahui keadaan masing-masing.
6. Bertemu Langsung
Luangkan waktu untuk duduk bersama. Komunikasi akan lebih baik bila dilakukan secara tatap muka, terutama ketika masalah timbul. Akan lebih efektif jika keduanya sering bertemu.
7. Segera Selesaikan
Sesepele apa pun itu, segera selesaikan masalah.
8. Perlukah Pihak Ketiga
Melibatkan pihak ketiga, diibaratkan seperti membeli kucing dalam karung. Pihak ketiga bisa membuat masalah terselesaikan dengan baik, tapi bukan tak mungkin membuatnya semakin runyam. Masalah yang tadinya sepele bisa jadi membesar. Jika akan melibatkan pihak ketiga, cari orang yang dianggap bisa bersikap netral dan obyektif melihat permasalahan, sehinggga keberadaannya benar-benar membantu. Pihak ketiga ini sebaiknya orang yang dekat dgn pasangan, dengan tingkat kedekatan yg sama. Bisa sahabat, orang yang punya pertalian darah dengan salah satu pasangan atau konsultan.
Nah, itulah 8 Cara Komunikasi Harmonis Dengan Pasangan. Semoga dapat membantu anda beromunikasi Harmonis Dengan Pasangan anda. Jangan lupa komentarnya di 8 Cara Komunikasi Harmonis Dengan Pasangan.
Sumber:
jelajahunik.us
Tag:
8 Cara Komunikasi Harmonis Dengan Pasangan, Cara Menjaga keharmonisan hubungan suami istri, rahasia harmonis dengan komunikasi, keharmonisan dengan pasangan, tips kuminikasi harmonis, hubungan harmonis dengan pasangan.