A. LANDASAN TEORI
1. Pengertian
Analisis transaksional adalah salah satu pendekatan psikoterapi yang menekankan pada hubungan interaksional (http://konselingindonesia.com). Analisis transaksional dapat digunakan untuk terapi individual, terutama untuk pendekatan kelompok.
Analisis transaksional ini dikembangkan oleh Eric Berne pada tahun 1960. Analisis ini lebih menekankan pada aspek kognitif, rasional dan behavioral tentang kepribadian serta berorientasi pada peningkatan kesadaran sehingga klien akan mampu membuat keputusan-keputusan dan rencana baru bagi kehidupannya.
Analisis transaksional terdiri dari teori pengorganisasian kepribadian yang diterapkan melalui proses analisis struktural, serta dilengkapi dengan interaksi manusia yang tergambar dalam wacana analisis transaksional. Target yang ingin dicapai adalah adanya tingkat kesadaran yang membuat seseorang mempunyai kemampuan mental untuk membuat keputusan-keputusan baru berkaitan dengan tingkah laku ke depan dan arah yang akan dituju dalam hidupnya.
2. Teori-teori Dasar
Analisis transaksional harus dipandang sebagai sesuatu yang positif, karena manusia secara filosofis dapat ditingkatkan, dikembangkan dan diubah secara langsung melalui proses yang aman, menggairahkan dan bahkan menyenangkan. Secara keseluruhan dasar filosofis analisis transaksional bermula dari asumsi bahwa semuanya OK, artinya bahwa setiap individu perilakunya mempunyai dasar menyenangkan dan mempunyai potensi serta keinginan untuk berkembang dan mengaktualisasikan diri.
Di dalam melakukan hubungan dengan orang lain, sangat perhatian dan mengayomi lawan bicaranya, mengundang individu lain untuk senang, cocok dan saling mengisi, yang didalam dasar teori dan praktek analisis transaksional disebut i’m OK and you’re OK. Teori analisis transaksional mendasarkan pada decisional model, artinya setiap individu belajar perilaku yang spesifik dan memutuskan rencana hidupnya dalam menghadapi hidup dan kehidupannya. Meskipun sewaktu masa kanak-kanak dipengaruhi oleh orang tuanya atau orang lain akan tetapi individu memutuskan sesuatunya secara khas. Ada beberapa konsep teori kepribadian dalam analisis transaksionla, meliputi:
a. Ego State (Status Ego)
Manusia sebagai makhluk sosial pada setiap saat akan mampu mengadakan komunikasi atau kontak dengan lingkungannya, khususnya dengan sesama manusia. Di dalam manusia melakukan kontak dengan lingkungannya akan terlihat suatu perubahan sikap, intonasi suara, gaya bahasa maupun tingkah lakunya
Status ego ini terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang membekas pada dirinya sejak masih kecil. Pengalaman tersebut dapat berwujud pendapat, pandangan sikap, perilaku baik dari orang tuanya, orang dewasa dan orang-orang lain ataupun tokoh-tokoh yang dianggap penting sewaktu masa kanak-kanak dan pengalaman-pengalaman tersebut betul-betul melekat pada dirinya.
Menurut Berne (Prawitasari, 2002 : 69), setiap individu mempunyai tiga macam status ego, yaitu:
1) Status Ego Anak
Status ego anak berisi perasaan, tingkah laku dan bagaimana berpikir ketika masih kanak-kanak dan berkembang bersama dengan pengalaman semasa kanak-kanak. Jika individu melakukan, berperasaan, bersikap seperti yang individu lakukan pada waktu masih kecil, maka individu tersebut dalam status ego anak. Setiap individu akan mempunyai pengalaman dan masa kanak-kanak yang berbeda-beda, maka status ego anak untuk setiap individu akan berbeda.
Status ego anak dapat dilihat dalam dua bentuk, yaitu:
? Anak yang menyesuaikan
Anak yang menyesuaikan diwujudkan dengan tingkah laku yang dipengarui oleh orang tuanya. Hal ini dapat menyebabkan anak bertindak sesuai dengan keinginan orang tuanya seperti penurut, sopan dan patuh, sebagai akibatnya, anak akan menarik diri, takut, manja dan kemungkinan mengalami konflik.
? Anak yang wajar
Anak yang wajar akan terlihat dalam tingkah lakunya seperti lucu, tergantung, menuntut, egois, agresi, kritis, spontan, tidak mau kalah dan pemberontak.
2) Status Ego Dewasa
Jika individu bertigkah laku secara rasional, melakukan testing terhadap realita, maka individu tersebut dikatakan dalam status ego dewasa. Pengalaman-pengalaman belajar yang didapatkan antara individu yang satu dengan yang lain berbeda, mengakibatkan status ego dewasa juga berbeda.
Status ego dewasa dapat dilihat dari tingkah laku yang bertanggung jawab, tindakan yang rasional dan mandiri. Sifat dari status ego dewasa adalah obyektif, penuh perhitungan dan menggunakan akal.
3) Status Ego Orang Tua
Jika individu merasa dan bertingkah laku sebagaimana orang tuanya dahulu, maka dapat dikatakan bahwa individu tersebut dikatakan dalam status ego orang tua. Oleh karena setiap individu mempunyai pengalaman pendidikan, sikap, pandangan dan pendapat yang khs dari kedua orang tuanya, maka setiap individu akan berbeda status ego orang tuanya.
Status ego orang tua merupakan suatu kumpulan perasaan, sikap, pola-pola tingkah laku yang mirip dengan bagaimana orang tua individu merasa dan bertingkah laku terhadap dirinya. Ada dua bentuk sikap orang tua, yaitu:
? Orang tua yang mengkritik-merugikan
Ditunjukkan dengan sikap yng selalu menuduh, mencela dan jika menerima dirasa tidaak mengenakkan dan mencemaskan.
? Orang tua yang sayang
Merupakan suatu sikap yang positif, misalnya mendorong, memberi semangat, menerima, memberikan rasa aman, menghargai dan penuh perhatian.
b. Stroke (Belaian)
Dalam teori analisis transaksional, sebuah belaian meupakan bagian dari suatu perhatian yang melengkapi stimulasi yang optimal kepada individu. Belaian ini merupakan kebutuhan dalam setiap interaksi sosial dan menyehatkan. Belaian ini tidak hanya dibutuhkan dan terjadi pada anak, akan tetapi juga pada masa dewasa dan belaian yang diterima atau yang diberikan akan menguatkan posisi hidup seseorang.
c. Life Position (Posisi Hidup)
Merupakan akibat dari suatu keputusan yang dibuat dalam rangka merespon bagaimana reaksi figur orang tua terhadap ekspresi awal anak akan kebutuhan dan perasaannya, serta merupakan komponen dasar ari naskah hidup dari individu. Ada 4 dasar posisi hidup:
1) I’m OK – You’re OK
Posisi ini merefleksikan bahwa individu mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri dan percaya pada orang lain. Individu tidak takut berhubungan dengan orang lain.
2) I’m OK – You’re not OK
Posisi ini merefleksikan bahwa individu membutuhkan orang lain akan tetapi tidak ada yang dianggap cocok, individu merasa superior, merasa mempunyai hak untuk mempergunakan orang lain untuk mencapai tujuan pribadinya.
3) I’m not OK – You’re OK
Posisi ini merefleksikan bahwa individu merasa tidak terpenuhi kebutuhannya dan merasa bersalah. Posisi ini merupakan posisi yang paling umum yang biasa disebut depresif. Individu merasa bersalah, inferior, depresi, ketidakpercayaan dan rasa takut.
4) I’m not OK – You’re not OK
Posisi ini merefleksikan bahwa dirinya merasa tidak baik dan orang lain pun juga tidak baik, karena tidak ada sumber belaian yang positif, individu akan menyerah dan merasa tidak berdaya.
3. Tujuan Analisis Transaksional
Dasar tujuam dari analisis transaksional adalah membantu pihak klien dalam rangka membuat keputusan baru. Yaitu tentang tingkah lakunya sekarang yang diarahkan pada kehidupannya, caranya dengan jalan membantu klien untuk mendapatkan kesadaran tentang bagaimana klien menghadapi masalahnya yang berkaitan dengan kebebasan memilih dan memberikan pilihan untuk menentukan cara hidupnya.
B. INSTRUMEN / RANCANGAN OBSERVASI
1. Tema
Tema yang akan diangkat dalam observasi ini adalah mengenai analisis transaksional. Analisis transaksional ini memeliki 3 aspek yaitu:
a. Status ego anak
Status ego anak berisi perasaan, tingkah laku dan bagaimana berpikir ketika masih kanak-kanak dan berkembang bersama dengan pengalaman semasa kanak-kanak
b. Status ego dewasa
Status ego dewasa dapat dilihat dari tingkah laku yang bertanggung jawab, tindakan yang rasional dan mandiri. Sifat dari status ego dewasa adalah obyektif, penuh perhitungan dan menggunakan akal.
c. Status ego orang tua
Status ego orang tua merupakan suatu kumpulan perasaan, sikap, pola-pola tingkah laku yang mirip dengan bagaimana orang tua individu merasa dan bertingkah laku terhadap dirinya
2. Tujuan Observasi
Observasi ini dilaksanakan untuk:
a. Mengetahui status ego apa yang sering digunakan oleh 4 orang subyek mahasiswa psikologi angkatan 2005 Universitas Negeri Semarang.
b. Mengetahui status ego apa yang digunakan oleh 4 orang subyek agar terjadi I’m OK You’re OK
3. Subyek
Subyek yang akan diobservasi adalah 4 orang mahasiswa psikologi angkatan 2005 Universitas Negeri Semarang.
4. Jenis Observasi
Jenis observasi yang digunakan adalah observasi partisipan. Hal ini dikarenakan dalam melakukan observasi, observer berperan secara aktif sebagai partisipan yang dilihat oleh orang yang diobservasi bahkan observer akan mengikuti aktivitas yang dilakukan oleh subyek yang diobservasi.
5. Teknik dan Alat Observasi
Observasi ini menggunakan alat pencatat data dalam bentuk catatan anekdot. Catatan anekdot adalah alat pencatat data tentang perilaku yang luar biasa atau khusus dari klien. Dalam catatan anekdot yang dilaporkan hanya falta yang sebenarnya.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebelum melakukan observasi dengan catatan anekdot:
a. Menyiapkan catatan. Catatan anekdot tidak perlu rumit, yang penting bentuk catatan harus asli
b. Tanggal, tempat dan waktu pencatatan harus ada
c. Peristiwa harus dicatat secara obyektif dan asli seperti kejadian yang sebenarnya.
d. Peristiwa yang dipilih harus peristiwa yang bermanfaat dan punya arti dalam penyelidikan.
e. Dalam melakukan hasil observasi dngan catatan anekdot harus dipisahkan antara peristiwa dengan interpretasi.
Catatan anekdot ada 2 macam yaitu catatan anekdot insidental dan catatan anekdot periodik. Dalam observasi ini digunakan catatan anekdot yang insidental. Hal ini dikarenakan bahwa ketiga subyek yang akan diobservasi dapat berkumpul secara bersama hanya dalam waktu-waktu tertentu.
6. Tempat, tanggal, waktu pelaksanaan observasi
Observasi dilaksanakan di lingkungan kampus psikologi Universitas Negeri Semarang, lebih tepatnya di kos U, kos V dan Gedung A1. Observasi dilaksanakan pada tanggal 5, 10, 11 dan 12 Desember tahun 2008 .Waktu pelaksanaannya sekitar jam 07.00 sampai jam 11.00.
C. SETTING PENELITIAN
1. Waktu Pelaksanaan
Observasi ini dilaksanakan hanya pada waktu-waktu tertentu, yaitu pada saaat keempat subyek berkumpul bersama. Tepatnya pada tanggal 5, 10, 11 dan 12 Desember 2008 sekitar jam 07.00 sampai jam 11.00.
2. Tempat Pelaksanaan
Observasi dengan tema transaksional ini dilakukan di lingkungan kampus Psikologi Univesitas Negeri Semarang, tepatnya di kos U, kos V dan Gedung A1
D. HASIL OBSERVASI
1. Waktu Rabu, 5 Desember 2008
Tempat Kos V
Jam 07.00 -11.00
Observer Dhania
a. Percakapan antara V dan C
C : ”Kok kos mu sepi ? yang PPL pada kemana ?”
V : ”Dah pada pulang dunk! Kan udah selesai PPL nya, dah gak ada kerjaan lagi di kampus.”
b. Percakapan antara V dan N
V : ”Gimana kabarnya kamu sama pacar mu ?”
N : ”Alah... sebel aku, tau gak ? dia itu gak pernah merhatiin aku, SMS juga jarang banget, paling seminggu cuma beberapa kali, apalagi telepon, aku mau putus aja, dah gak tahan...”
c. Percakapan antara V dan U
V : “Heh kamu ngapain siang – siang gini main ke kos ? Kok gak SMS dulu ?”
U : “Gak apa – apa, emang gak boleh ya ? lagi males aja di kosku”
d. Percakapan antara C dan N
C : “Kamu mau langsung pulang kan ? Bareng ya, aku mau kekos U dulu.”
N : “Ya, kamu mau ngapain ke kos U ? Kamu gak bawa motor ?”
C : “Enggak, aku nanti dijemput, nunggu jemputannya di kos U.”
N : ”Dijemput siapa ? Adikmu ?”
C : ”Bukan tapi teman kenalanku.”
e. Percakapan antara C dan U
C : “Komputermu jadi mau dijual ?”
U : “Aku bingung, pengennya sih dijual, mau ganti laptop, tapi sekarang laptop mahal, yang sekitar 4 juta ada gak ya ? aku maunya yang baru jangan yang second, tapi yang sekalian ada wi-fi nya.”
C : “Ya kamu tanya dulu to di outletnya, kalau ada yang 4 juta dan ada wi-fi nya, ya kamu beli yang baru, tapi kalau gak ada, ya akamu beli second nya aja.”
f. Percakapan antara N dan U
U : “Fotoku yang di MP4 mu masih ada gak ? Aku minta ya ? Mau aku copy ke komputerku.”
N : “Masih ada, tenang aja, banyak banget, nanti aku buatin folder sendiri.”
2. Waktu Rabu, 10 Desember 2008
Tempat Kos U
Jam 07.00 -11.00
Observer Dhania
a. Percakapan antara V dan C
C : “Pasha tu gimana to ? Kok selingkuh ?
V : “Halah… si Okky juga saama aja, pernah selingkuh.”
C : “Eh enggak yo… yang dulu itu temannya waktu kecil.”
b. Percakapan antara V dan N
N : “Eh titipanku jangan lupa ya ?”
V :“Lha gimana ya.. aku malah masih jengkel - jengkelan sama pacarku..”
N : “Ya jangan sama pacarmu to. sama mas mu aja.”
c. Percakapan antara V dan U
U : ”Hayoo... ngapain tuh dari tadi pegang HP terus...?? SMS an sama siapa ?”
V : ”Gak yo.. ini SMS dari temenku..”
d. Percakapan antara C dan N
N : “Aku sebel banget hari ini, tau gak ? Aku dah tak bela – belain pulang dari Lasem hari selasa soalnya hari rabu mau presentasi psikologi konseling, ee.. kok tiba – tiba si P datang ngumumin kalau dosennya gak bisa ngajar terus malah nyuruh anak – anak yang lain ikut seminar. Padahhal tadi dah ada yang SMS dosen satunya, dan katanya dosen satunya mau ngisi kuliah. Nyebelin banget, tau gini kan aku pulang jumat aja.”
C : “Lha kamu gak bilang aja langsung sama si P kalau dosen satunya mau ngisi kuliah, harusnya tadi kamu bilang sama dia..”
e. Percakapan antara C dan U
U : “Loh kamu kesini naik apa ? Gak bawa motor to ?
C : “Aku gak bawa motor, aku naik angkot, tadi aku dianter adikku, lha nanti pulangnya aku dijemput.”
U : “Dijemput siapa ? adikmu lagi apa sama si R itu ?
C : “Iya sama si R, eh ternyata tu namanya bukan R, tapi E.”
f. Percakapan antara N dan U
N : “Aku kalau udah lulus mau cari kerja dulu, gak mau langsung nikah. Tapi paling gak aku dah punya calon, soalnya cowok tu minder kalau mau deketin cewek yang udah kerja.”
U : “Ya iyalah.. apalagi kalau yang cewek udah mapan dan gajinya lebih tinggi dari yang cowok.. pastinya standard calon suami yang dicari cewek juga lebih tinggi dunk.”
3. Waktu Kamis, 11 Desember 2008
Tempat Gedung A1
Jam 07.00 -11.00
Observer Dhania
a. Percakapan antara V dan C
V : “Kamu bawa motor gak ? kalau iya, aku bareng ya sampai Sampangan.”
C : “Aduh sorry, aku hari ini gak bawa motor, aku dianter adikku, soalnya motornya mau dipakai bapakku.”
b. Percakapan antara V dan N
N : “Kamu udah ngerjain tugas statistik belum ?”
V : “Udah dikit, sisa tugasnya aku bawa pulang, aku kerjain dirumah.”
c. Percakapan antara V dan U
V : “Si brondong tu to masa SMS aku isinya kalau dia mau bunuh diri, menurutmu beneran gak sih ?”
U : “Alah.. gak mungkin dia beneran mau bunuh diri, paling dia Cuma ingin cari perhatian aja.”
d. Percakapan antara C dan N
C : “Kamu nanti bonceng siapa? aku apa U ?”
N : “Aku sama kamu aja ya..”
C : “Ya..”
e. Percakapan antara C dan U
U : “Kamu bawa motor kan ? aku bonceng ya sampe kos ku.”
C : “Iya.. loh emang kumpulnya kan di kos mu..”
f. Percakapan antara N dan U
N : “Eh.. cowoknya cakep ya yang pakai jaket coklat itu ?”
U : “Ahh.. masih cakep yang duduk disebelah situ dong.”
4. Waktu Jumat 12 Desember 2008
Tempat Kos U
Jam 07.00 -11.00
Observer Dhania
a. Percakapan antara V dan C
C : “Kamu pulang Semarang kapan ?”
V : “Aku gak tau mau pulan kapan, kalau minggu jadi mau ngerjain
tugas assessment, ya.. aku pulangnya kalau gak jumat ya sabtu.”
b. Percakapan antara V dan N
N : “Kamu pulang kos kapan ? Aku minggu mau ke kos mu ya ? Mau tanya tugas statistiknya.”
V : “Aku pulangnya kalau gak sabtu ya minggu, ya udah to minggu ke
kosku aja.”
c. Percakapan antara V dan U
V : “Notebook mu baru ya ? Wah bisa nih dipinjem..”
U : “Ya iyalah baru… tapi jangan kamu masukin virus dari flahsdisk mu lho.”
d. Percakapan antara C dan N
C : “Eh di HP ku ada lagunya Mulan Jameela yang baru, kamu mau gak ?”
N : “Iya mau dong, kirim ya ke HP ku.”
e. Percakapan antara C dan U
C : “Bangunan didepan kosmu itu dikontrakkan ya ?Berapa kira – kira ?
U : “Iya dikontrakkan, tapi aku kurang tau sewanya berapa, tanya aja sama ibu kos.”
f. Percakapan antara N dan U
N : “Loh.. bangunan didepan kosmu itu apa to ? Kamar ? tapi kok kecil banget ?”
U : “Bukan kamar, itu dikontrakkan buat usaha kayak counter – counter gitu.. “
E. ANALISIS HASIL OBSERVASI
1. Analisis Pada Subyek V
V Status Ego Posisi Hidup
C C : ”Kok kos mu sepi ? yang PPL pada kemana ?”
V : ”Dah pada pulang dunk! Kan udah selesai PPL nya, dah gak ada kerjaan lagi di kampus Dewasa
Dewasa I’m OK You’re OK
C : “Pasha tu gimana to ? Kok selingkuh ?
V : “Halah… si Okky juga sama aja, pernah selingkuh.”
C : “Eh enggak yo… yang dulu itu temannya waktu kecil.” Orang tua
Anak
Anak I’m not OK You’re not OK
V : “Kamu bawa motor gak ? kalau iya, aku bareng ya sampai Sampangan.”
C : “Aduh sorry, aku hari ini gak bawa motor, aku dianter adikku, soalnya motornya mau dipakai bapakku.” Anak
Dewasa I’m OK You’re not OK
C : “Kamu pulang Semarang kapan ?”
V : “Aku gak tau mau pulang kapan, kalau minggu jadi mau ngerjain tugas assessment, ya.. aku pulangnya kalau gak jumat ya sabtu.” Dewasa
Dewasa I’m OK You’re OK
N V : ”Gimana kabarnya kamu sama pacar mu ?”
N : ”Alah... sebel aku, tau gak ? dia itu gak pernah merhatiin aku, SMS juga jarang banget, paling seminggu cuma beberapa kali, apalagi telepon, aku mau putus aja, dah gak tahan...” Dewasa
Anak I’m OK You’re OK
N : “Eh titipanku jangan lupa ya ?”
V :“Lha gimana ya.. aku malah masih jengke - engkelan sama pacarku..”
N : “Ya jangan sama pacarmu to. sama mas mu aja.” Anak
Anak
Anak I’m OK You’re not OK
N : “Kamu udah ngerjain tugas statistik belum ?”
V : “Udah dikit, sisa tugasnya aku bawa pulang, aku kerjain dirumah.” Anak
Dewasa
I’m OK you’re OK
N : “Kamu pulang kos kapan ? Aku minggu mau ke kos mu ya ? Mau tanya tugas statistiknya.”
V : “Aku pulangnya kalau gak sabtu ya minggu, ya udah to minggu ke kosku aja.” Anak
Dewasa I’m OK you’re OK
U V : “Heh kamu ngapain siang – siang gini main ke kos ? Kok gak SMS dulu ?”
U : “Gak apa – apa, emang gak boleh ya ? lagi males aja di kosku” Anak
Anak I’m not OK You’re not OK
U : ”Hayoo... ngapain tuh dari tadi pegang HP terus...?? SMS an sama siapa ?”
V : ”Gak yo.. ini SMS dari temenku..” Anak
Anak I’m OK You’re not OK
V : “Si brondong tu to masa SMS aku isinya kalau dia mau bunuh diri, menurutmu beneran gak sih ?”
U : “Alah.. gak mungkin dia beneran mau bunuh diri, paling dia Cuma ingin cari perhatian aja.” Dewasa
Orang tua
I’m not OK You’re not OK
V : “Notebook mu baru ya ? Wah bisa nih dipinjem..”
U : “Ya iyalah baru… tapi jangan kamu masukin virus dari flahsdisk mu lho.” Anak
Anak
I’m OK You’re not OK
Interpretasi
? Status Ego
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 5, 10, 11 dan 12 Desember, dapat diketahui bahwa subyek V lebih banyak menggunakan status ego dewasa dan status ego anak. Hal ini dikarenakan bahwa subyek V lebih cenderung bertingkah laku secara rasional, bertanggung jawab, obyektif dan menggunakan akal. Tetapi kadang-kadang subyek V juga suka menuntut, tidak mau kalah dan takut.
? Jika terhadap subyek C, V lebih cenderung menggunakan status ego dewasa dan anak dalam menjalin komunikasi
? Jika terhadap subyek N, V lebih cenderung menggunakan status ego dewasa dalam berkomunikasi
? Jika terhadap subyek U, V lebih cenderung menggunakan status ego anak dalam berkomunikasi
? Posisi Hidup
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 5, 10, 11 dan 12 Desember, dapat diketahui bahwa percakapan yang baik atau yang ideal (I’m OK You’re OK) pada subyek V paling sering terjadi jika V berkomunikasi dengan N dibanding dengan subyek C dan U. I’m OK You’re OK ini terjadi apabila subyek V :
? Menggunakan status ego dewasa dan subyek yang lain menggunakan status ego dewasa juga.
? Menggunakan status ego dewasa dan subyek lain menggunakan status ego anak.
2. Analisis Pada Subyek C
C Status Ego Posisi Hidup
V C : ”Kok kos mu sepi ? yang PPL pada kemana ?”
V : ”Dah pada pulang dunk! Kan udah selesai PPL nya, dah gak ada kerjaan lagi di kampus Dewasa
Dewasa I’m OK You’re OK
C : “Pasha tu gimana to ? Kok selingkuh ?
V : “Halah… si Okky juga saama aja, pernah selingkuh.”
C : “Eh enggak yo… yang dulu itu temannya waktu kecil.” Orang tua
Anak
Anak I’m not OK You’re not OK
V : “Kamu bawa motor gak ? kalau iya, aku bareng ya sampai Sampangan.”
C : “Aduh sorry, aku hari ini gak bawa motor, aku dianter adikku, soalnya motornya mau dipakai bapakku.” Anak
Dewasa I’m OK You’re not OK
C : “Kamu pulang Semarang kapan ?”
V : “Aku gak tau mau pulan kapan, kalau minggu jadi mau ngerjain tugas assessment, ya.. aku pulangnya kalau gak jumat ya sabtu.” Dewasa
Dewasa I’m OK You’re OK
N C : “Kamu mau langsung pulang kan ? Bareng ya, aku mau kekos U dulu.”
N : “Ya, kamu mau ngapain ke kos U ? Kamu gak bawa motor ?”
C : “Enggak, aku nanti dijemput, nunggu jemputannya di kos U.”
N : ”Dijemput siapa ? Adikmu ?”
C : ”Bukan tapi teman kenalanku.” Anak
Dewasa
Dewasa
Anak I’m OK You’re OK
N : “Aku sebel banget hari ini, tau gak ? Aku dah tak bela – belain pulang dari Lasem hari selasa soalnya hari rabu mau presentasi psikologi konseling, ee.. kok tiba – tiba si P datang ngumumin kalau dosennya gak bisa ngajar terus malah nyuruh anak – anak yang lain ikut seminar. Padahhal tadi dah ada yang SMS dosen satunya, dan katanya dosen satunya mau ngisi kuliah. Nyebelin banget, tau gini kan aku pulang jumat aja.”
C : “Lha kamu gak bilang aja langsung sama si P kalau dosen satunya mau ngisi kuliah, harusnya tadi kamu bilang sama dia..” Anak
Orang tua
I’m not OK You’re OK
C : “Kamu nanti bonceng siapa? aku apa U ?”
N : “Aku sama kamu aja ya..”
C : “Ya..” Dewasa
Anak I’m OK You’re OK
C : “Eh di HP ku ada lagunya Mulan Jameela yang baru, kamu mau gak ?”
N : “Iya mau dong, kirim ya ke HP ku.” Dewasa
Anak I’m OK You’re OK
U C : “Komputermu jadi mau dijual ?”
U : “Aku bingung, pengennya sih dijual, mau ganti laptop, tapi sekarang laptop mahal, yang sekitar 4 juta ada gak ya ? aku maunya yang baru jangan yang second, tapi yang sekalian ada wi-fi nya.”
C : “Ya kamu tanya dulu to di outletnya, kalau ada yang 4 juta dan ada wi-fi nya, ya kamu beli yang baru, tapi kalau gak ada, ya akamu beli second nya aja.” Dewasa
Dewasa
Orang tua I’m OK You’re OK
U : “Loh kamu kesini naik apa ? Gak bawa motor to ?
C : “Aku gak bawa motor, aku naik angkot, tadi aku dianter adikku, lha nanti pulangnya aku dijemput.”
U : “Dijemput siapa ? adikmu lagi apa sama si R itu ?
C : “Iya sama si R, eh ternyata tu namanya bukan R, tapi E.” Dewasa
Dewasa
Anak
Anak I’m OK You’re OK
U : “Kamu bawa motor kan ? aku bonceng ya sampe kos ku.”
C : “Iya.. loh emang kumpulnya kan di kos mu..” Anak
Dewasa I’m OK You’re OK
C : “Bangunan didepan kosmu itu dikontrakkan ya ?Berapa kira – kira ?
U : “Iya dikontrakkan, tapi aku kurang tau sewanya berapa, tanya aja sama ibu kos.” Dewasa
Orang tua I’m OK You’re not OK
Interpretasi
? Status Ego
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 5, 10, 11 dan 12 Desember, dapat diketahui bahwa subyek C lebih banyak menggunakan status ego dewasa. Hal ini dikarenakan bahwa C lebih cenderung bertingkah laku secara rasional, bertanggung jawab, obyektif , penuh perperhitungan dan menggunakan akal.
? Jika terhadap subyek V, C lebih cenderung menggunakan status ego dewasa dalam menjalin komunikasi
? Jika terhadap subyek N, C lebih cenderung menggunakan status ego dewasa dalam berkomunikasi.
? Jika terhadap subyek U, C lebih cenderung menggunakan status ego dewasa dalam berkomunikasi
? Posisi Hidup
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 5, 10, 11 dan 12 Desember, dapat diketahui bahwa percakapan yang baik atau yang ideal (I’m OK You’re OK) pada subyek C paling sering terjadi jika C berkomunikasi dengan N dan U dibanding dengan subyek V. I’m OK You’re OK ini terjadi apabila subyek C:
? Menggunakan status ego dewasa dan subyek yang lain menggunakan status ego dewasa juga
? Menggunakan status ego dewasa dan subyek lain menggunakan status ego anak.
3. Analisis Pada Subyek N
N Status Ego Posisi Hidup
V V : ”Gimana kabarnya kamu sama pacar mu ?”
N : ”Alah... sebel aku, tau gak ? dia itu gak pernah merhatiin aku, SMS juga jarang banget, paling seminggu cuma beberapa kali, apalagi telepon, aku mau putus aja, dah gak tahan...” Dewasa
Anak I’m OK You’re OK
N : “Eh titipanku jangan lupa ya ?”
V :“Lha gimana ya.. aku malah masih jengkel - jengkelan sama pacarku..”
N : “Ya jangan sama pacarmu to. sama mas mu aja.” Anak
Anak
Anak I’m OK You’re not OK
N : “Kamu udah ngerjain tugas statistik belum ?”
V : “Udah dikit, sisa tugasnya aku bawa pulang, aku kerjain dirumah.” Anak
Dewasa
I’m OK you’re OK
N : “Kamu pulang kos kapan ? Aku minggu mau ke kos mu ya ? Mau tanya tugas statistiknya.”
V : “Aku pulangnya kalau gak sabtu ya minggu, ya udah to minggu ke kosku aja.” Anak
Dewasa I’m OK you’re OK
C C : “Kamu mau langsung pulang kan ? Bareng ya, aku mau kekos U dulu.”
N : “Ya, kamu mau ngapain ke kos U ? Kamu gak bawa motor ?”
C : “Enggak, aku nanti dijemput, nunggu jemputannya di kos U.”
N : ”Dijemput siapa ? Adikmu ?”
C : ”Bukan tapi teman kenalanku.” Anak
Dewasa
Dewasa
Anak
I’m OK You’re OK
N : “Aku sebel banget hari ini, tau gak ? Aku dah tak bela – belain pulang dari Lasem hari selasa soalnya hari rabu mau presentasi psikologi konseling, ee.. kok tiba – tiba si P datang ngumumin kalau dosennya gak bisa ngajar terus malah nyuruh anak – anak yang lain ikut seminar. Padahhal tadi dah ada yang SMS dosen satunya, dan katanya dosen satunya mau ngisi kuliah. Nyebelin banget, tau gini kan aku pulang jumat aja.”
C : “Lha kamu gak bilang aja langsung sama si P kalau dosen satunya mau ngisi kuliah, harusnya tadi kamu bilang sama dia..” Anak
Orang tua
I’m not OK You’re OK
C : “Kamu nanti bonceng siapa? aku apa U ?”
N : “Aku sama kamu aja ya..”
C : “Ya..” Dewasa
Anak I’m OK You’re OK
C : “Eh di HP ku ada lagunya Mulan Jameela yang baru, kamu mau gak ?”
N : “Iya mau dong, kirim ya ke HP ku.” Dewasa
Anak I’m OK You’re OK
U U : “Fotoku yang di MP4 mu masih ada gak ? Aku minta ya ? Mau aku copy ke komputerku.”
N : “Masih ada, tenang aja, banyak banget, nanti aku buatin folder sendiri.” Dewasa
Anak I’m OK You’re OK
N : “Aku kalau udah lulus mau cari kerja dulu, gak mau langsung nikah. Tapi paling gak aku dah punya calon, soalnya cowok tu minder kalau mau deketin cewek yang udah kerja.”
U : “Ya iyalah.. apalagi kalau yang cewek udah mapan dan gajinya lebih tinggi dari yang cowok.. pastinya standard calon suami yang dicari cewek juga lebih tinggi dunk.” Orang tua
Orang tua I’m OK You’re OK
N : “Eh.. cowoknya cakep ya yang pakai jaket coklat itu ?”
U : “Ahh.. masih cakep yang duduk disebelah situ dong.” Anak
Anak I’m OK You’re not OK
N : “Loh.. bangunan didepan kosmu itu apa to ? Kamar ? tapi kok kecil banget ?”
U:“Bukan kamar, itu dikontrakkan buat usaha kayak counter – counter gitu.. “ Dewasa
Dewasa I’m OK You’re OK
Interpretasi
? Status Ego
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 5, 10, 11 dan 12 Desember, dapat diketahui bahwa subyek N lebih banyak menggunakan status ego anak. Hal ini dikarenakan bahwa subyek N lebih cenderung tergantung, menuntut, egois, takut, manja dan tidak mau kalah
? Jika terhadap subyek V, N lebih cenderung menggunakan status anak dalam menjalin komunikasi
? Jika terhadap subyek C, N lebih cenderung menggunakan status ego anak dalam berkomunikasi
? Jika terhadap subyek U, N lebih cenderung menggunakan status ego anak dalam berkomunikasi
? Posisi Hidup
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 5, 10, 11 dan 12 Desember, dapat diketahui bahwa percakapan yang baik atau yang ideal (I’m OK You’re OK) pada subyek N paling sering terjadi jika N berkomunikasi dengan V, C dan U. I’m OK You’re OK ini terjadi apabila subyek N :
? Menggunakan status ego anak dan subyek yang lain menggunakan status ego dewasa.
? Menggunakan status ego dewasa dan subyek lain menggunakan status ego dewasa juga.
? Menggunakan status ego dewasa dan subyek lain menggunakan status ego anak.
? Menggunakan status ego orang tua dan subyek lain menggunakan status ego orang tua juga.
4. Analisis Pada Subyek U
U Status Ego Posisi Hidup
V V : “Heh kamu ngapain siang – siang gini main ke kos ? Kok gak SMS dulu ?”
U : “Gak apa – apa, emang gak boleh ya ? lagi males aja di kosku” Anak
Anak I’m not OK You’re not OK
U : ”Hayoo... ngapain tuh dari tadi pegang HP terus...?? SMS an sama siapa ?”
V : ”Gak yo.. ini SMS dari temenku..” Anak
Anak I’m OK You’re not OK
V : “Si brondong tu to masa SMS aku isinya kalau dia mau bunuh diri, menurutmu beneran gak sih ?”
U : “Alah.. gak mungkin dia beneran mau bunuh diri, paling dia Cuma ingin cari perhatian aja.” Dewasa
Orang tua
I’m not OK You’re not OK
V : “Notebook mu baru ya ? Wah bisa nih dipinjem..”
U : “Ya iyalah baru… tapi jangan kamu masukin virus dari flahsdisk mu lho.” Anak
Anak
I’m OK You’re not OK
C C : “Komputermu jadi mau dijual ?”
U : “Aku bingung, pengennya sih dijual, mau ganti laptop, tapi sekarang laptop mahal, yang sekitar 4 juta ada gak ya ? aku maunya yang baru jangan yang second, tapi yang sekalian ada wi-fi nya.”
C : “Ya kamu tanya dulu to di outletnya, kalau ada yang 4 juta dan ada wi-fi nya, ya kamu beli yang baru, tapi kalau gak ada, ya akamu beli second nya aja.” Dewasa
Dewasa
Orang tua
I’m OK You’re OK
U : “Loh kamu kesini naik apa ? Gak bawa motor to ?
C : “Aku gak bawa motor, aku naik angkot, tadi aku dianter adikku, lha nanti pulangnya aku dijemput.”
U : “Dijemput siapa ? adikmu lagi apa sama si R itu ?
C : “Iya sama si R, eh ternyata tu namanya bukan R, tapi E.” Dewasa
Dewasa
Anak
Anak I’m OK You’re OK
U : “Kamu bawa motor kan ? aku bonceng ya sampe kos ku.”
C : “Iya.. loh emang kumpulnya kan di kos mu..” Anak
Dewasa I’m OK You’re OK
C : “Bangunan didepan kosmu itu dikontrakkan ya ?Berapa kira – kira ?
U : “Iya dikontrakkan, tapi aku kurang tau sewanya berapa, tanya aja sama ibu kos.” Dewasa
Orang tua I’m OK You’re not OK
N U : “Fotoku yang di MP4 mu masih ada gak ? Aku minta ya ? Mau aku copy ke komputerku.”
N : “Masih ada, tenang aja, banyak banget, nanti aku buatin folder sendiri.” Dewasa
Anak I’m OK You’re OK
N : “Aku kalau udah lulusmau cari verja dulu, gak mau langsung nikah. Tapi paling gak aku dah punya calon, soalnya cowok tu minder kalau mau deketin cewek yang udah kerja.”
U : “Ya iyalah.. apalagi kalau yang cewek udah mapan dan gajinya lebih tinggi dari yang cowok.. pastinya standard calon suami yang dicari cewek juga lebih tinggi dunk.” Orang tua
Orang tua I’m OK You’re OK
N : “Eh.. cowoknya cakep ya yang pakai jaket coklat itu ?”
U : “Ahh.. masih cakep yang duduk disebelah situ dong.” Anak
Anak I’m OK You’re not OK
N : “Loh.. bangunan didepan kosmu itu apa to ? Kamar ? tapi kok kecil banget ?”
U:“Bukan kamar, itu dikontrakkan buat usaha kayak counter – counter gitu.. “ Dewasa
Dewasa I’m OK You’re OK
Interpretasi
? Status Ego
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 5, 10, 11 dan 12 Desember, dapat diketahui bahwa subyek U lebih banyak menggunakan status ego anak. Hal ini dikarenakan bahwa subyek U lebih cenderung tergantung, menuntut, egois, spontan dan tidak mau kalah.
? Jika terhadap subyek V, U lebih cenderung menggunakan status ego anak dalam menjalin komunikasi
? Jika terhadap subyek C, U lebih cenderung menggunakan status ego dewasa dan anak dalam berkomunikasi
? Jika terhadap subyek N, U lebih cenderung menggunakan status ego dewasa dalam berkomunikasi
? Posisi Hidup
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 5, 10, 11 dan 12 Desember, dapat diketahui bahwa percakapan yang baik atau yang ideal (I’m OK You’re OK) pada subyek U paling sering terjadi jika U berkomunikasi dengan C dan N dibanding dengan subyek V. I’m OK You’re OK ini terjadi apabila subyek U :
? Menggunakan status ego dewasa dan subyek lain menggunakan status ego dewasa juga
? Menggunakan status ego dewasa dan subyek lain menggunakan status ego anak
? Menggunakan status ego anak dan subyek lain menggunakan status ego dewasa
? Menggunakan status ego orang tua dan subyek laiin menggunakan status ego orang tua juga.
F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN OBSERVASI
1. Kelebihan Observasi
a. Merupakan metode langsung yang dapat digunakan untuk menyelidiki bermacam-macam tingkah laku manusia
b. Dapat dipakai sebagai alat untuk mengecek kebenaran metode lain
c. Meringankan pihak yang diselidiki karena tidak harus melakukan aktivitas
d. Dapat mencatat bermacam-macam perilaku dalam waktu yang sama
e. Dapat memperoleh data yang sebenarnya
2. Kekurangan Observasi
a. Bila subyek yang diobservasi tahu, maka dia dapat menunjukkan tingkah laku yang tidak wajar
b. Banyak aspek yang sulit diungkap melalui observasi
c. Kejadian-kejadian spontan yang diharapkan muncul, kadang-kadang tidak ada pada aktu observer hadir.
d. Adanya faktor subyektivitas observer yang kadang-kadang sukar dihindari.
G. SIMPULAN
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 5, 10, 11 dan 12 Desember, dapat diketahui bahwa :
1. Subyek V
Lebih banyak menggunakan status ego dewasa dan status ego anak dalam berkomunikasi dengan subyek yang lain. Hal ini dikarenakan bahwa subyek V lebih cenderung bertingkah laku secara rasional, bertanggung jawab, obyektif dan menggunakan akal. Tetapi kadang-kadang subyek V juga suka menuntut, tidak mau kalah dan takut.
Sedangkan untuk I’m OK You’re OK ini terjadi apabila subyek V :
? Menggunakan status ego dewasa dan subyek yang lain menggunakan status ego dewasa juga.
? Menggunakan status ego dewasa dan subyek lain menggunakan status ego anak.
2. Subyek C
Lebih banyak menggunakan status ego dewasa dalaam berkomunikasi dengan subyek yang lain. Hal ini dikarenakan bahwa C lebih cenderung bertingkah laku secara rasional, bertanggung jawab, obyektif , penuh perperhitungan dan menggunakan akal.
Sedangkan untuk I’m OK You’re OK ini terjadi apabila subyek C:
? Menggunakan status ego dewasa dan subyek yang lain menggunakan status ego dewasa juga
? Menggunakan status ego dewasa dan subyek lain menggunakan status ego anak.
3. Subyek N
Lebih banyak menggunakan status ego anak dalam berkomunikasi dengan subyek yang lain. Hal ini dikarenakan bahwa subyek N lebih cenderung tergantung, menuntut, egois, takut, manja dan tidak mau kalah.
Sedangkan untuk I’m OK You’re OK ini terjadi apabila subyek N :
? Menggunakan status ego anak dan subyek yang lain menggunakan status ego dewasa.
? Menggunakan status ego dewasa dan subyek lain menggunakan status ego dewasa juga.
? Menggunakan status ego dewasa dan subyek lain menggunakan status ego anak.
? Menggunakan status ego orang tua dan subyek lain menggunakan status ego orang tua juga.
4. Subyek U
Lebih banyak menggunakan status ego anak dalam berkomuniksai dengan subyek yang lain. Hal ini dikarenakan bahwa subyek U lebih cenderung tergantung, menuntut, egois, spontan dan tidak mau kalah.
Sedangkan untuk I’m OK You’re OK ini terjadi apabila subyek U :
? Menggunakan status ego dewasa dan subyek lain menggunakan status ego dewasa juga
? Menggunakan status ego dewasa dan subyek lain menggunakan status ego anak
? Menggunakan status ego anak dan subyek lain menggunakan status ego dewasa
? Menggunakan status ego orang tua dan subyek laiin menggunakan status ego orang tua juga.
DAFTAR PUSTAKA
Harris, Thomas A.1973.Saya OK Kamu OK.Jakarta:Yayasan Cipta Loka
Prawitasari, Johana E.2003.Psikoterapi Pendekatan Konvensional dan Kontemporer.Yogyakarta:Pustaka Pelajar
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/transaksional
10 Artikel Populer
- 100% working Cheat codes for gameloft games
- Awas! Kertas Bekas Pembungkus Gorengan Pemucu Kanker
- Khasiat Sayur Buah Oyong (Kisik/Gendulo; Sumatra)
- “DIMENSI LINGKUNGAN KESEHATAN MENTAL”
- Download Nimbuzz Pc untuk Chat dan Telpon Gratis
- Buku Sejarah Benteng Marlboro (Bengkulu)
- Daftar DNS 100% Gratis untuk mempercepat Koneksi Internet
- Pengertian, Objek, Persamaan dan Perbedaan Konseling dan Psikoterapi
- 10 Tips Membantu Anda Menghilangkan Stres
- Makanan Redakan Migran (Sakit Kepala Sebelah)
transaksional
Labels:
Model-model Konseling,
Psikoanalisis,
Teori Psikologi Konseling
Related Articles
1 Comments
1 comments:
-
infonya lengkap banget, makasih.
Post a Comment
Terima Kasih telah Berkunjung. Blog Berstatus DoFollow.
Para pengurus Makalah Kita Semua Tidak selalu Online untuk memantau Komentar yang Masuk, Jadi tolong berikan Komentar Anda dengan Pantas dan Layak dikonsumsi oleh Publik. NO SPAM, NO SPAM, NO SPAM dan Sejenisnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)