Teori Hoalland
oleh: joko julianto
Teori Holland ini lebih kepada penelitian dan pengukuran terhadap minat dan bakat berdasarkan tipe-tipe kepribadian (typologi). Hal ini nantinya ditujukan kepada pemilihan dan pemantapan pekerjaan atau pun karier. Menurut John L. Holland (1985) bahwa orang yang memilki minat yang berbeda-beda dan bekerja dalam lingkungan yang yang berlainan, sebanarnya adalah orag yang berkepribadian lain-lain dan mempunyai sejarah hidup yang berbeda-beda pula.
Konsep dasar teori Holland ini di titik beratkan kepada tiga ide dasar, yaitu:
1. Pengolongan orang berdasarkan diantara enam tipe kepribadian:
- Tipe Realistis (The realistic type)
- Tipe Peneliti/Pengusut (The investigative Type)
- Tipe Seniman (The Artistic Type)
- Tipe Sosial (The Social Type)
- Tipe Pengusaha (The Enterprising Type)
Contoh: seseorang yang cendrung bertipe Sosal, yang peka terhadap orang lain maka ia lebih cendrung memasuki pandangan pelayanan sosial, misalnya menjadi perawat, guru pemuka agama dan lainnya.
2. Pengolongan orang berdasarkan diantara enam tipe lingkungan (a model environment):
- Lingkungan Realistik (The Realistic Environment)
- Lingkungan Penelitian dan pengusutan (The Investigative Environment)
- Lingkungan Seniman (The Artistic Environment)
- Lingkungan Sosial (The Social Environment)
- Lingkungan Pengusaha (The Enterprising Environment)
Contoh: lingkungan seniman, didominasi oleh orang yang bertipe seniman.
3. Perpaduan tipe kepribadian dan model lingkungan. Dalam artian perpaduan dan kecocokan tipe kepribadian dengan lingkungan akan memungkinkan pilihan jabatan, keberhasilan dan stabilitas pekerjaan yang diambil. Contoh; tipe sosial akan cendrung memasuki lingkungan pelayanan sosial.
Penerapan teori Holland dalam pelayanan BK lebih kepada penentuan, memantapan, pemilihan minat dan bakat terhadap klien berdasarkan tipe kepribadian dan model lingkungan atau menggabungkan keduanya untuk membantu menentukan pemilihan jabatan atau pekerjaan serta karier.
Adapun kelebihan dari teori Holland ini adalah sebuah jawaban atas cara pemilihan pekerjaan dan jabatan berdasarkan tipe kepribadian dan tipe lingkungan atau penggabungan keduannya untuk sebagain dari keseluruhan pola hidup seseorang (life stiye). Sedangkan kelemahannya teretak pada kurang peninjauan proses perkembangan kepribadian dan tidak menujukkan fase-fase perkembangan serta akumulasi rentang hidup.
Reference:
W.S. Wingkel. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
http://www.makalahkita.tk/