Home » , , , » Kesederhanaan, Keikhlasan Dan Kebenaran

Kesederhanaan, Keikhlasan Dan Kebenaran


Kesederhanaan, Keikhlasan Dan Kebenaran
oleh Saiful Bahri



PeKa Online-Kairo, Mesir, Suatu ketika penulis bertemu dengan seorang dosen senior mata kuliah hadits di sebuah bus umum. Beliau ini pernah menjadi mu'ar (dosen terbang) di Universitas King Abdul Aziz, Jeddah, Saudi Arabia. Penulis heran, dosen sekaliber beliau yang juga terkenal dijajar an staff pengajar Al Azhar 'rela' berdesakan di bus kota. Padahal jarak tempuh rumah beliau lumayan jauh.


Di lain kesempatan penulis juga pernah berziarah ke rumah salah seorang anggota majelis qism tafsir (dewan jurusan tafsir) yang merangkap sebagai anggota penguji tetap untuk mahasiswa S2. Beliau juga pernah ditugaskan di International Islamic University of Islamabad, Pakistan. Untuk ukuran guru besar, rumah tersebut tergolong sederhana.


Ruang tamunya dibagi dua. Salah satunya difungsikan sebagai perpustakaan. Di tempat inilah beliau menerima penulis karena memang tujuan berziarah adalah untuk belajar.


Padahal seorang dosen Al Azhar yang ditugaskan (mu'ar) ke luar negeri, kehidupan sosialnya paling tidak akan 'tampak' lebih baik dari sebelumnya. Belum lagi jika beliau disukai pihak universitas tempat ditugaskan tersebut atau para mahasiswanya, tentu akan dipanggil kembali untuk yang kedua kalinya. Kedua dosen diatas saat ini kembali menjalani masa tugasnya yang kedua di universitas tersebut.


Yang ini adalah seorang dosen dari Fakultas Bahasa Arab. Kebetulan rumahnya berdekatan dengan tempat tinggal penulis di Hay Tsamin kompleks Mab'utsin. Alhamdulillah, masjid menjadi tempat perkenalan yang baik bagi kami. Dengan kesibukannya yang demikian padat, beliau tetap bertahan tanpa kendaraan pribadi dan lebih memilih bus favorit mahasiswa Al Azhar, 80 coret.




Penulis kemudian mencoba membuka-buka lembaran sejarah. Kali ini dijumpai Amirul Mukminin Umar bin Khattab, Al Faruq. Suatu ketika seorang yahudi datang menemuinya hendak curhat dan mengajukan complaint atas perlakuan yang kurang adil yang dilakukan oleh salah seorang gubernur terhadapnya. Sampailah ia di kota Madinah.


Ia segera bertanya kepada seseorang dimana letak istana Amirul Mukminin Umar bin Khattab dan bagaimana ia bisa menjumpainya. Sang Yahudi itu terperanjat ketika orang yang ia tanya menunjukkan ke arah seseorang yang tengah terlelap diatas rerumputan. Dengan tenangnya beliau tidur tanpa pengawalan ketat seperti yang ia bayangkan. Lantas ia bergumam: "Beginikah seorang Umar, Khalifah kaum Mukminin yang namanya menggetarkan istana raja-raja Parsi dan Romawi".


Beberapa kisah di atas adalah penggalan realita kehidupan. Sebagian diantaranya diabadikan oleh tinta emas sejarah. Sebagian lagi sangat berpengaruh bagi kejiwaan para penuntut ilmu, khususnya di'padepokan' Al Azhar yang sedang kehausan profil dan uswah (teladan) yang ideal.




Sebenarnya tidak terlalu istimewa untuk memperbincangkan kesederhanaan disaat kita hidup di tengah-tengah pola hidup yang cenderung materialis dan liberalis. Kesederhanaan-kesederhanaan diatas muncul dan terpantul jelas dari pribadi-pribadi yang ikhlas. Keikhlasan inilah yang memantul kepada manusia disekelilingnya. Saat itu mereka berbicara dengan desahan angin langit, pantulan sinar ketuhanan dan cahaya misykat nubuwah.


Penulis, semoga anda juga demikian, mengira efek dari kedua paduan sikap hidup tersebut akan melahirkan sebuah kekuatan berupa keberanian. Keberanian untuk mengatakan kebenaran, di depan sulthan jair (penguasa yang lalim) sekalipun. Semakin besar kristalisasi kedua sifat tersebut dan bertemu maka akan semakin besarlah frekuensi dan kualitas keberanian yang terwujud.


Tidak ada sejarah dari versi paling mbeling pun yang menuturkan Umar ra takut di demo dan dituntut mundur dari jabatannya. Dosen-dosen saya di atas pun belum pernah terdengar takut kehilangan popularitas ataupun takut dinonaktifkan sebagai staff pengajar Al Azhar yang juga merupakan salah satu sumber income keluarganya. Keberanian ini terlihat sangat jelas ketika muncul 'fatwa' nyeleneh dekan Fakultas Ushuluddin yang membolehkan isti'jar al arham (sewa rahim). Bahkan kami para mahasiswa pasca pun sempat beberapa kali diajak berdiskusi sehingga tema perkuliahan sering ngelantur.


Keberanian inilah yang hilang dari diri kita. Keberanian ini pun tak dimiliki oleh kebanyakan intelektual dan cendikiawan kita apalagi oleh mereka yang tertindas dan termarginalkan di sudut-sudut kezhaliman, seperti saudara kita di Aceh, Maluku dan lainnya. Kira-kira tak jauh seperti yang pernah diungkapkan Pak Amin beberapa waktu lalu dengan istilah 'kancil pilek'. Untuk menjaga keselamatan pribadi lebih baik memilih diam dan tak tahu atau abstain dalam merespon sebuah permasalahan atau kasus yang sangat rawan dan problematika yang relatif rumit.


Untuk menumbuhkan keberanian ini kita semestinya mendidik diri untuk memerankan sebagai hamba yang ikhlas, sosok manusia yang berjuang tanpa pamrih. Tokoh peradaban yang bermutu serta berkualitas tinggi. Jaminan kualitas dihadapan Allah berupa kejernihan niat dan keikhlasan tekad dalam berjuang.




Nilai di mata manusia berarti merefleksikan hadits Nabi SAW: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling berguna bagi sesamanya". Sebuah karya berguna bagi manusia didukung dengan sikap, prilaku dan gaya hidup. Ada kata hikmah terkenal menuturkan: "Perbuatan seseorang di depan seribu orang lebih baik dan lebih berkesan daripada perkataan seribu orang di depan seseorang".


Dari diri sendirilah kita memulai memupuk keberanian dengan kristalisasi pola hidup sederhana yang timbul dari sebuah keikhlasan. Jika suatu saat salah satu dari kita ada yang jadi pemimpin, tak akan pernah takut untuk di demo atau dituntut mundur. Atau jika saatnya kita memerankan sebagai intelektual atau cendikiawan tidak akan menjadi sosok 'kancil pilek'.


Orang-orang lemah dan tertindas di negeri kita sangat merindukan senyum keikhlasan dan tulusnya kesederhanaan para pemimpin serta keberanian putra-putra bangsa dalam menegakkan kebenaran. (jos)
Comments
8 Comments

8 comments:

"sebaik baik manusia adalah yang paling berguna bagi sesamanya" tentu saja pakde setuju dengan yang ini, apalah artinya banyak ilmu, banyak harta dan punya kekuasaan jika tak dipergunakan untuk kebaikan, tapi justru membuat dirinya dholim, tentu neraka jahanam yang menunggu dirinya, naudzubillah min dalik

maaf ada yang ketinggalan
jika abangjo mau bikin link marque seperti punya saya, abang bisa baca di label tuturial " membuat daftar Link Marque"

tapi sebelumya saya mengingatkan untuk pengisian alamat, kita harus mengisi daftar alamat URL kawan secara manual, jadi sepeertinya kurang praktis (menurut pendapat saya)

semoga kita kian menjadi orang yang bermakna dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa.aminnn..

sangat menambah pengetahuan nih...semoga bisa selalu ikhlas..

seorang pemimpin besar, harusnya memiliki sikap ini..sederhana dan ikhlas..

pemimpin yang seperti ini sangat dibutuhkan dimanapun

One amongst the new options that come with the actual Nintendo 3ds will likely be the individual may grab 3D video clips and pictures an initial for just about any the game console .. And also taking and also playing in Animations, you'll be ready to have a look at several exceptional runaway success movies throughout 3D by where you download them direct to your gaming console.

This is getting a bit more subjective, but I much prefer the Zune Marketplace. The interface is colorful, has more flair, and some cool features like Mixview' that let you quickly see related albums, songs, or other users related to what you're listening to. Clicking on one of those will center on that item, and another set of "neighbors" will come into view, allowing you to navigate around exploring by similar artists, songs, or users. Speaking of users, the Zune "Social" is also great fun, letting you find others with shared tastes and becoming friends with them. You then can listen to a playlist created based on an amalgamation of what all your friends are listening to, which is also enjoyable. Those concerned with privacy will be relieved to know you can prevent the public from seeing your personal listening habits if you so choose.

Post a Comment

Terima Kasih telah Berkunjung. Blog Berstatus DoFollow.
Para pengurus Makalah Kita Semua Tidak selalu Online untuk memantau Komentar yang Masuk, Jadi tolong berikan Komentar Anda dengan Pantas dan Layak dikonsumsi oleh Publik. NO SPAM, NO SPAM, NO SPAM dan Sejenisnya.

 
 
 

Facebook

Status Makalah Kita Semua


Page Ranking Tool Site Meter
makalahkitasemua.blogspot.com : Do Follow Blog makalahkitasemua.blogspot.com : Do Follow Blog SevenZero TV - Watch Live Streaming TV online My Ping in TotalPing.com
eXTReMe Tracker

Best Friends Yang Rendah Hati

 
Copyright © 2008 - Makalah Kita Semua , All rights reserved.