Ruang Lingkup Human Relations
Oleh: Joko Julianto
A. Ruang Lingkup Human Relations
Masalah human relations adalah masalah rohaniah, yaitu proses yang menyangkut watak, sifat, perangai, kepribadian, sikap dan tingkah laku menuju suatu kepuasan hati. Proses rohaniah dengan perasaan bahagia ini berlangsaung pada dua atau tiga orang yang terlibat dengan hubungan komunikatif, yaitu komunikasi antar persona yang karena sifatnya dialogis, maka masing-masing tahu, sadar dan merasakan efeknya. Jika kesemuanya merasa bahagia, maka orang yang melakukkan kegiatan human relations itu berhasil. Apabila tidak menimbulkan rasa puas, human relations itu gagal. Human relations sebagai suatu aktivitas itu tidak mudah dilaksanakan, adalah benar.
Jika seseorang ingin sukses dalam kehidupannya, human relations adalah salah satu cara untuk dapat dipergunakan; lebih-lebih bagi seorang pimpinan, baik dalam organisasi ataupun dalam bidang apapun. Dalam hubungan ini ia harus memehami ilmu komuniaksi dan ilmu jiwa, meskipun hanya sedikit. Akan lebih baik jika mempelajari secara mendalam.
B. Human Relations
Human relations dalam arti luas adalah komunikasi persuasif yang akan dilakuakan oleh seorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan hati pada kedua pihak. Jadi human relations dalam arti luas dilakukan di mana saja: di rumah, di jalan, di pasar, di toko dan sebagainya.
Contohnya; human relations yang terjadi pada suami dengan istrinya. Suami melakukannya dalam situasi tatap muka, secara psikologis dan manusiawi, sehingga timbul kebahagian dan kepuasan hati pada kedua belah pihak.
Jadi contoh human relations dalam situasi rumah tangga out berhasil, kalau sikap (anttitude), pernyataan (opinion) dan tingkah laku (behavior) sang istri tadi sama, yakni puas hatinya lahir batin.
Bagi seorang pemimpin (apapun jabatannya), human relations dalam segala situasi ini penting dilaksanakan, karena dalam segala situasi ini penting dilaksanakan, karena akan mencerminkan pribadinya dan citra organsasi yang dipimpinnya. Suksesnya seseorang dalam melaksanakan human relations, karena ia berkomunikasi secara etis: ramah, sopan, menghargai dan menghormati orang lain.
C. Human Relations dalam Arti Sempit
Human relations dalam arti seepit adalah komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam situasi kerja (work situations) dam dalam organisasi kekaryaan (work organitatios) dengan tujuan untuk menggugah kegairahan dan kegiatan bekerja dengan semangat kerjasama yang produktif dengan perasaan bahagia dan puas hati.
Human relations dalam organisasi kekaryaan inilah yang baik banyak diteliti dan dipraktekkan di negara-negara yang sudah maju, terutama dalam bidang ekonomi sektoer industri. Sebabny aialah karena ternyata perkembangan masyarakat sebagai akibat kemajuan teknologi telah menimbulkan barbagai pengaruh kepada individu-individu yang merupakan tenaga kerja (manpower), ayang sering menghambat lancarnya pekerjaan.
Human relations dapat diusahakan untuk menghilangkan rintangan-rintangan komunikasi, mencegah salah pengertian, dan mengembangkan segi konstruktif sifat tabeat manusia (Norman R.F. Milaer, 1963: hal vii).
Jadi human relations dalam organisasi kekayaan adalah komunikasi persuasif antara orang-orang yang berada dapam struktur formal untuk mencapai suatu tujuan. Misalnya antara seorang menejer/pimpinan dengan bawahannya terdapat struktur formal antara yang memimpin dan yang dipimpin. Karena itu sering human relations dalam organisasi kekaryaan ini sering dinamakan “organization human relations”. Dalam artian human relations bukan suatu keadaan yang psif, melainkan suatu aktivitas.
Oleh sebab itu human relations adalah seni dan ilmu pengetahuan terapan (applied art and science). Dan dipandang dari sudut seorang pimpinan yang bertanggung jawab untuk memimpin sebuah kelompok, human relations adalah pengintegrasian orang-orang ke dalam suatu situasi kerja yang mengggiatkan mereka untuk bekerja bersama-sama serta dengan rasa puas, baik kepuasaan ekonomis, psikologis maupun ke.puasan sosial. Singkatannya, human relations adalah pengembangan usaha kelompok karyawan secara produktif dan memuaskan (human relations is the produktif of productive, satisfying group effort) (Keith Devis, 1962: hal 4)
D. Kunci Aktivitas Human Relations
Kunci aktivitas human relations adalah motivasi (motivation) memotivasikan para karyawan untuk bekerja giat berdasarkan kebutuhan mereka secara memuaskan, yakni kebutuhan akan upah yang cukup bagi keperluan hidup keluarganya sehari-hari, kebahagian keluarganya, kemajuan dirinya sendiri dan lain sebagainya.
Bahwa untuk memuaskan hati seluruh karyawan seorang demi seorang tidak mudah, ini memang tak dapat disangkal; kebagian seorang karyawan yang mendapat kenaikan gaji mungkin menyebabkan beberapa teman sejawatnya tidak merasa senang. Akan tetapi lingkungan dan suasana yang bisa membantu seluruh karyawan memperoleh kebahagiaan, akan dapat diciptakan dan diadakan. Dalam hal ini seorang pimpinan kelompok harus berpikir secara situasional dalam rangka mencapai tujuannya.
E. Kesimpulan
Human relations adalah masalah rohaniah, yaitu proses yang menyangkut watak, sikap, perangai, kepribadian sikap dan tingkah laku menuju suatu kebahagiaan atau kepuasan hati. Dalam artian luas adalah komunikasi persuasuf yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan, segingga menimbulkan kebahagian dan kepuasan hati.
Sedangkan human relations dalam sempit adalah komunikasi persuasif yang dilakukan secara tatap muka dalam situasi kerja (work situations) dengan tujuan untuk menggugah kegairahan dan kegiatan bekerja dengan semangat kerjasama yang produktif dengan perasaan bahagia dan kepuasan hati.
Reference:
Onong Uchjana Effendy, MA. Human Relations dan Public Relations.